Senin 02 May 2016 19:06 WIB

Kapolres Sukabumi: Tembak di Tempat Berandalan Bermotor Anarkis

Red: Yudha Manggala P Putra
geng motor
Foto: Antara
geng motor

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman menginstruksikan kepada anggotanya untuk melakukan tembak di tempat kepada anggota berandalan bermotor yang melakukan aksi anarkis.

"Instruksi ini jika anggota berandalan bermotor tersebut tidak bisa diingatkan atau mengancam nyawa seseorang," katanya di Sukabumi, Senin (2/5).

Diakuinya, saat ini wilayah hukumnya rawan terjadi bentrokan antar berandalan bermotor maupun dengan warga, sehingga pihaknya meningkatkan pengamanan di setiap daerah rawan aksi berandalan bermotor.

Bahkan, warga juga sudah sangat geram dengan ulah berandalan bermotor tersebut sehingga melakukan perlawanan yang akibatnya terjadi bentrokan, seperti yang terjadi di Kampung Benteng Kaler RW 03, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Akibat bentrokan tersebut, dua unit motor diduga milik anggota berandalan bermotor dirusak yang salah satunya dibakar massa. Selain itu, satu unit mobil milik wargapun rusak.

"Dalam melakukan pengamanan tersebut, kami tidak hanya mengandalkan anggota untuk berpatroli, tetapi berkoordinasi dengan masyarakat agar jika ada anggota berandalan bermotor yang berulah untuk segera di laporkan kepada kami," tambah perwira menengah tersebut.

Diki mengatakan pihaknya juga sudah mengidentifikasi berandalan bermotor yang kerap melakukan ulah seperti menyerang warga, club otomotif maupun bentrok antarberandalan bermotor.

Selain itu, untuk daerah rawan pergerakan geng motor di antara wilayah Kecamatan Warudoyong, Citamiang, Lembursitu dan Cikole. Biasanya mereka berulah di atas pukul 00.00 WIB.

"Kami juga kerap melarang dan membubarkan penghobi otomotif agar tidak nongkrong di atas pukul 00.00 WIB antisipasi adanya hal yang tidak diinginkan. Dan untuk daerah rawan pergerakan berandalan bermotor kami sudah menugaskan anggota untuk menyisir maupun bersiaga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement