Kamis 05 May 2016 16:10 WIB

Ini Hasil Kesepakatan Indonesia, Malaysia, dan Filipina Soal Keamanan Kawasan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Antara/HO/Kemenlu/Rudi Hartanto
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan, selama ini belum banyak disadari potesi perairan Sulu sebagai jalur utama perdagangan.

Padahal lebih dari 55 juga metrik ton komoditas dan 18 juta orang melewati wilayah itu setiap tahunnya. "Kami prihatin dengan semakin meningkatnya penyanderaan orang-orang Sipil dan warga Indonesia, Filipina serta Malaysia menjadi korban.

Oleh karena itu kami sepakat untuk melakukan tindakan untuk menjaga keamanan dari warga ketiga negara dari kemungkinan penyanderaan," kata Retno dalam nota kesepahaman tiga negara Malaysia, Indonesia dan Filipina di Yogyakarta.

Retno mengatakan dari pertemuan trilateral telah disepakati deklarasi bersama yang berisi empat poin.

Pertama, sepakat melakukan kerjsama patroli bersama. Kedua, memberikan bantuan sesegera mungkin jika ada orang atau kapal yang bermasalah.

Ketiga, membentuk lembaga untuk memfasilitasi sharing informasi dan intelejen. Keempat membentuk SOP (Standar Operation Procedure) untuk penanganan serta koordinasi saat situasi emergency.

Baca juga, 10 WNI Sandera Abu Sayyaf Akhirnya Dibebaskan. 

Menurut Retno, Kerja sama ketiga negara ini akan permanen, karena selain untuk merespons, juga pencegahan. Ketika ditanya tentang isi standar prosedur, secara terpisah Panglima Gatot Nurmantyo mengatakan SOP baru akan dibuat dalam joint working group. "Yang penting sepakat semuanya untuk kemanusiaan.  Selanjutnya //joint  working group akan menentukan SOP-nya,’’kata dia

Panglima Malaysia dan Philipina menghendaki semua matra akan dilibatkan. Karena mereka sebenarnya sangat merasakan bagaimana pentingnya kerja sama ini, seperti jalur ekonomi,  dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement