Jumat 06 May 2016 10:15 WIB

Jabar Alokasikan Rp 98 M untuk Pengembangan Wisata

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Tangkuban Perahu, salah satu objek wisata populer di Jawa Barat.
Foto: Republika/Darmawan
Tangkuban Perahu, salah satu objek wisata populer di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus berkomitmen untuk mengembangkan sarana dan prasarana objek wisata di Jawa Barat. Salah satu bentuk komitmennya terlihat dari alokasi anggaran untuk pengembangan wisata yang mencapai puluhan miliar selama dua tahun berturu-turut ini.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pada 2015 Pemprov Jabar menganggarkan Rp 98 miliar pada APBD murni dan perubahan. Alokasi anggaran tersebut, tersebar di beberapa OPD (organisasi perangkat daerah). Tahun ini, di APBD 2016 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jabar mengalokasikan untuk sub sektor Parbud mencapai  Rp 17 miliar dan anggaran promosi sebesar Rp 6 miliar.

"Anggaran itu dialokasikan untuk memperkuat dan mengembangkan keragaman budaya serta penguatan destinasi wisata," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Kamis (5/4).

Menurut Aher, bujet tersebut diprioritaskan dalam program bertajuk Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Dalam APBD Murni, program ditujukan untuk mengembangkan Taman Buah Mekar Sari di Kabupaten Bogor, Grand Canyon di Kabupaten Karawang, Candi Jiwa di Kabupaten Karawang, Pulau Biawak di Kabupaten Indramayu, Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, dan Tahura Juanda di Kota Bandung.

Selain itu, kata dia, anggaran pada 2015 dialokasikan juga untuk  Kebun Raya di Kabupaten Kuningan, Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya, Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Rancabuaya di Kabupaten Garut,  Desa Adat Ciptagelar di Kabupaten Sukabumi.

Selain APBD murni, kata dia, alokasi kemudian ditambah dalam APBD Perubahan dalam judul program sejenis. Anggaran tambahan, dialokasikan ke Goa Sunyaragi di Kota Cirebon, Batu Dua di Kabupaten Sumedang, dan Goa Sindang Lawang di Kabupaten Pangandaran.

"Tahun 2016 ini, anggaran sejenis juga dikucurkan dengan harapan sarana prasana terus membaik," katanya.

Sehingga, kata dia, wisatawan yang datang ke Jabar bisa merasakan keamanan, kenyamanan, dan kepuasan ketika berkunjung.

Terkait libur panjang dua hari ini (5-6 Mei) Aher mengajak wisatawan, nusantara maupun mancanegara, menghabiskan libur panjang pekan ini dengan plesiran ke destinasi wisata di Jabar. Karena, Jawa Barat memiliki berbagai objek wisata menarik.

"Jawa Barat punya semua, terutama objek alam karunia Allah Swt yang demikian indah dan melimpah. Baik di Jawa Barat bagian selatan, tengah, dan utara, objek alam terhampar dengan istimewa," katanya.

Selain itu, kata dia, objek wisata buatan di Jawa Barat juga tak kalah menarik. Semua jenis destinasi kreasi tersedia merata pada 27 kota dan kabupaten di Jabar.

Aher mengatakan, belum lama ini, Ia baru saja meresmikan Tebing Keraton di kawasan Taman Hutan Raya Juanda pada Senin, 2 Mei lalu. Peresmian tersebut, tak biasa, karena juga ini tempat resmi pengamatan burung raptor migran dunia.

"Tebing Keraton sering dihinggapi burung-burung dunia ketika melintas untuk bermigrasi antar-benua, biasanya setiap bulan September," katanya.

Karena itu, kata dia, Tebing Keraton kini bukan sekedar kawasan sekedar swafoto, tapi memiliki nilai edukasi yang kuat. Karenanya, dalam peresmian Aher juga menanam sejumlah pohon yang bisa menghasilkan buah untuk dikonsumsi burung. Usai menanam pohon, Aher juga melepas berbagai jenis burung seperti Burung Kacamata, Tikukur, Perenjal, Ciblek, dan Burung Jalak dengan tujuan melestarikan ekosistem burung di sekitar Tahura ini.

"Sebulan terakhir, saya berkunjung ke Tahura sampai tiga kali. Subhanallah, indah sekali. Anugerah Sang Pencipta yang harus dijaga kelanggengannya. Saya berterimakasih karena warga sekitar juga ikut menjaga wisata alam ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement