Sabtu 07 May 2016 17:05 WIB

Jokowi Minta Daerah Fokus Pada Potensi Tertentu

Red: Taufik Rachman
Joko Widodo
Foto: Antara/Andika Wahyu
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah fokus mengembangkan potensi tertentu daerah yang memang dapat berkembang pesat dan dapat memajukan daerah.

"Dengan fokus pada bidang tertentu akan lebih efisien, jangan semua dikerjakan karena ngontrolnya akan sulit," kata Jokowi dalam sambutan penutupan Apkasi Investment and Trade International Summit (AITIS) 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu.

Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menggelar AITIS 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta 5-7 Mei 2016 sebagai upaya menarik investasi asing ke daerah.

Dalam kegiatan itu ditandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan pihak asing seperti Jepang dan Cina.

Presiden mencontohkan di negara lain ada daerah yang fokus hanya mengembangkan penyediaan sarana golf saja dan daerah itu bisa maju.

"Tidak tertutup kemungkinan daerah di sini mengembangkan gula atau ikan sehingga dikenal sebagai daerah gula atau ikan," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga mengingatkan bahwa Indonesia sudah masuk ke era kompetisi atau persaingan.

"Kalau kita tidak mampu mengubah diri, kompetisi akan menggilas kita. Kita harus memenangkan kompetisi ini, kita ingin menjadi bangsa yang menang," katanya.

Presiden juga meminta agar daerah pandai memasarkan potensi daerahnya kepada calon investor antara lain dengan menindaklanjuti percepatan perizinan.

"Jika BKPM bisa menyelesaikan 8 izin dalam hitungan jam maka daerah juga harus bisa," katanya.

Ia juga meminta agar daerah tidak lagi mengangkat komoditas mentah sebagai andalam daerah tetapi harus memasarkan produk dari hilirisasi.

"Daerah harus bisa menarik investor, kunci kesejahteraan rakyat adalah bagaimana membuat perputaran uang di daerah makin besar, ada arus modal masuk," katanya.

Presiden Jokowi juga mengingatkan agar daerah mengantisipasi percepatan penyediaan infrastruktur yang dilakukan saat ini.

"Begitu infrastruktur jadi, daerah harus antisipasi dengan SDM yang baik, jangan sampai begitu pabrik, pelabuhan, infrastruktur jadi, SDM tidak siap dan justru mengambil tenaga dari luar daerah. Ini harus diantisipasi daerah," katanya.

Ia mencontohkan proyek Masela yang akan berkembang sekitar delapan tahun mendatang.

"Anak-anak lulusan SMA sekarang, sekolahkan saja keluar negeri, kalau di dalam negeri ya ke Jogja, Surabaya agar bisa menguasai teknik yang diperlukan, begitu selesai tenaga kerja lokal sudah siap," katanya.

Presiden juga menyinggung upaya pemerintah untuk meningkatkan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia.

"Beberapa tahun lalu kita di peringkat 120, tahun lalu 109 dari 189 negara, jauh sekali dengan Singapura di peringkat 1, Malaysia 18, Thailand 49," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement