Selasa 24 May 2016 15:08 WIB

Polisi Periksa Saksi Bentrokan Suporter Bola di Sleman

Rep: Rizma Riyandi/ Red: M Akbar
Suporter PSS Sleman meletakkan bunga didepan foto korban bentrok antar suporter saat laga Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/5).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Suporter PSS Sleman meletakkan bunga didepan foto korban bentrok antar suporter saat laga Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hingga saat ini Polres Sleman masih menyeliki kasus bentrokkan pendukung klub sepak bola yang terjadi di Jalan Magelang pada Ahad (22/5). Sekarang polisi tengah memeriksa sejumlah saksi dalam peristiwa tersebut.

''Ada sekitar tujuh orang saksi yang sedang kami periksa,'' tutur Kapolres Sleman AKBP Yulianto, Selasa (24/5).

Saksi tersebut terdiri dari masyarakat setempat dan anggota suporter bola yang melihat kejadiaan naas itu berlangsung. Sampai sekarang polisi belum menetapkan tersangka. Pasalnya mereka belum menemukan tanda-tanda biang keladi bentrokkan. Ke depannya pihak kepolisian akan lebih jeli untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa yang sama.

''Seperti kemarin sore, saat ada pertandingan bola antar Sleman dan bantul, kami melakukan pengamanan dari Stadion sampai para suporter kembali ke tempat masing-masing,'' tutur Yulianto.

Adapun langkah lain yang sudah dilakukan adalah mendorong pemerintah setempat untuk menyelenggarakan rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang berkonflik. Polres Sleman sendiri sudah berkomunikasi dengan Bupati Sleman terkait bentrokkan yang memakan korban jiwa pekan lalu.

''Kalau Pa Sri (Bupati Sleman) sendiri tanggapannya sudah baik. Tapi karena ini bentrokkannya antar kabupaten, jadi kami berharap Pemerintah Provinsi ikut mengurus masalah ini,'' kata Yulianto.

Ia berharap pemerintah benar-benar menyadarkan masyarakat bahwa sepak bola merupakan ajang olah raga yang seharusnya dapat menciptakan nilai-nilai solidaritas dan suportifitas. Bukan sebagai ajang tawuran dan permusuhan.

''Pokoknya ke depannya masing-masing pendukung klub harus menahan diri. Tidak mengulangi hal yang sama. Tidak mancing-mancing kekerasan. Pokoknya semua harus saling menghormati,'' ujar Yulianto.

Ia pun mengimbau, saat suporter menonton bola ke luar daerah, pendukung bola dari tim lain tidak boleh menghadang mereka di tengah jalan.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement