Rabu 25 May 2016 17:00 WIB

Shinzo Abe Ziarah ke Kuil Shinto Jelang KTT G-7

Red: Ani Nursalikah
Shinzo Abe
Foto: Reuters
Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, ISE -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Rabu (25/5) berziarah ke Kuil Agung Ise, kuil yang dianggap paling suci di Jepang, sehari sebelum menjadi tuan rumah pertemuan puncak Kelompok Tujuh (G-7) di dekat kuil itu. Abe akan memandu pemimpin G-7 lain, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, ke lantai dasar tambahan kuil di Jepang tengah itu pada Kamis sebelum mereka berkumpul untuk pertemuan dua hari.

Pemuka Jepang pada masa perang menggunakan ajaran Shinto untuk mengerahkan massa agar bertempur dalam Perang Dunia II dengan membawa nama kaisar. Namun, undang-undang pascaperang Jepang memisahkan agama dari negara.

Abe membuat marah Cina dan Korea Selatan pada Desember 2013 dengan berkunjung ke Kuil Yasukuni di Tokyo untuk menziarahi tentara yang gugur dalam perang. Negara tetangga Jepang memandang tindakan itu sebagai lambang militerisme masa lalu. Namun, kunjungan pada Oktober ke kuil di Ise yang menjadi lambang serupa agak kurang mendapat perhatian.

Upacara tersebut dilakukan setiap 20 tahun sekali, bersamaan dengan saat kuil dibangun ulang dan menyucikan benda-benda yang mewakili mitos Dewa Matahari sebagai nenek moyang lalu memindahkannya ke kuil baru. Abe merupakan PM kedua di Jepang yang mengikuti tradisi kuno itu, sekaligus menjadi yang pertama sejak Perang Dunia II. Hal itu menarik perhatian pihak konservatif yang menginginkan agar Abe membawa negara kembali ke etos tradisional yang menggabungkan mitos Shinto, patriotisme, dan kebanggaan garis kekaisaran kuno.

"Dia membuat hubungan antara pemerintahan dengan situs-situs suci. Ise secara khusus penting baginya," kata John Breen, guru besar pada Pusat Penelitian Internasional untuk Kajian Jepang, di Kyoto.

Kuil itu terdiri atas dua bangunan utama, yaitu kuil dalam dan kuil luar. Abe akan memamerkan kuil dalam yang dipersembahkan bagi Dewa Matahari Amaterasu Omikami kepada para pemimpin G-7. Warga biasa hanya bisa melihat bangunan dan hanya bisa menyaksikan benda keagamaan, seperti cermin suci, dari balik pagar yang hanya bisa memperlihatkan bagian atap.

 

Baca juga: Abe-Obama Bahas Kejahatan Pasukan Militer

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement