Ahad 05 Jun 2016 11:29 WIB

Rumah Sakit Jadi Korban Jual Beli Ginjal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Menjaga kesehatan ginjal
Foto: Ilustrasi
Menjaga kesehatan ginjal

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Salah satu rumah sakit besar di India secara tidak sadar telah dimanfaatkan oleh geng kriminal. Laporan terbaru menyebut rumah sakit Apollo New Delhi mengambil ginjal karena menganggap akan didonasikan pada keluarga korban, Sabtu (4/6). Padahal, organ dalam itu diperjualbelikan dengan harga tinggi.

Polisi telah menangkap lima orang, termasuk dua pekerja di rumah sakit. Mereka dituduh membujuk orang miskin untuk menjual ginjal mereka. Ginjal dihargai 300 ribu rupee atau Rp 60 juta. Namun geng kriminal menjualnya dengan lebih tinggi lagi.

Mereka memalsukan dokumen seakan korban adalah keluarga yang akan mendonorkan organnya.  Mereka juga mengelabui petugas rumah sakit. Bahkan dua pelaku bekerja sebagai asisten dokter nephrologist senior.

Dalam penyataan, Juru bicara rumah sakit mengatakan Apollo adalah korban operasi yang diatur dengan baik oleh pasien curang.

"Kami mendesak polisi untuk mengambil langkah tegas pada semua orang yang terlibat," katanya dikutip dari The Telegraph.

Memperjualbelikan organ dalam manusia adalah ilegal di India, sementara transplantasi atas dasar donasi dari non-keluarga butuh izin dari komite khusus. Para korban biasanya berasal dari golongan ekonomi lemah. Termasuk penduduk dari negara bagian Tamil Nadu dan West Bengal.

Praktik jual beli ginjal dipicu oleh banyaknya penderita penyakit ginjal di India. Sebagian besar karena tingginya penderita diabetes. Hal ini lah yang mengembangkan pasar gelap organ dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement