Cerita Anak SD Belajar Tahfidz Alquran

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ilham

Sabtu 18 Jun 2016 18:29 WIB

Lomba tahfidz Alquran (ilustrasi) Foto: Twitter.com Lomba tahfidz Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rafi Afmad siswa kelas empat Sekolah Dasar Islam Tahfidz Alquran (SDITA) eL Mamur, Kota Bogor sudah sejak kecil belajar menghafal Alquran. Dia kini mengikuti lomba penghafal Alquran yang diselenggarakan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Abdulrahman Fakhroo.

"Aku sudah semenjak kelas satu SD belajar memembaca Alquran dan menghafal juga," kata Rafi kepada Republika.co.id di Musholla Abdulrahman Fakhroo, Sabtu (18/6).

Awalnya, bukan Rafi yang meminta untuk belajar menghafalkan Alquran, orang tuanya memang sengaja menyekolahnya di sekolah penghafal Alquran muda. Meskipun begitu, Rafi menikmati bahkan hafalan Alqurannya mencapai juz 27. "Aku diajarinnya hafalin dari juz 30 dan sekarang sudah sampai juz 28 mau ke juz 27," tutur Rafi.  

Pada umurnya yang masih sangat muda, Rafi mengakui mengalami kesulitan saat menghafal Alquran. Dia menceritakan, pernah hafal satu surat di dalam juz 29, namun ketika semakin banyak surat yang dihafalkan maka Rafi sempat melupakan satu surat yang lama.

"Aku sekarang enggak hafal Surat Al-Jin di juz 29. Dulu hafal, tapi semakin banyak yang aku hafalin surat itu sekarang sudah nggak hafal," ungkap Rafi.

Meskipun begitu, Rafi terus berusaha agar nantinya seluruh surat yang ada di Alquran bisa ia hafalkan. Usaha Rafi saat menghafalkan Alquran juga tidak mudah, setiap harinya ia harus menghafalkan surat secara rutin.

Dalam sehari, Rafi harus bisa menghafalkan tiga surat yang ada di Alquran. "Aku dikasih kartu dari sekolah untuk mencatat apa yang sudah aku hafalin. Tiga surat sehari harus aku hafalin tiga kali," ungkap Rafi.

Meskipun terdengar sulit, namun Rafi menikmatinya dan tidak terbebani. Ia bahkan bercita-cita menjadi penghafal seluruh juz yang ada di Alquran dan juga menjadi ilmuwan saat ia sudah besar.

Lomba tahfidz yang diselenggarakan DKM Abdulrahman Fakhroo diadakan gratis tanpa dipungut bayaran pada 18-19 Juni 2016 dan 25-26 Juni 2016. Acara yang disponsori oleh Syekh Abdulrahman Fakhroo dari Qatar dan Republika Media Mandiri itu akan dinilai oleh juri dari pengajar dari Sekolah Tahfidz Abdulrahman Fakhroo.