Sabtu 25 Jun 2016 06:11 WIB

Ilmuwan Deteksi 2 Planet 'Raksasa' dari Bintang Muda

Red: Dwi Murdaningsih
Planet raksasa mengorbit pada bintang yang berusia muda (ilustrasi).
Foto: NASA/Science Alert
Planet raksasa mengorbit pada bintang yang berusia muda (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan baru-baru ini mendeteksi dua planet yang baru lahir dan mengorbit 'sangat dekat' dengan bintangnya yang berusia masih sangat muda. Ilmuwan mengatakan bintang muda ini merupakan beberapa bintang paling muda yang pernah ditemukan.

Dua tim astronom yang berbeda menemukan planet seukuran Neptunus dan Jupiter. Planet yang seukuran Neptunus mengorbit bintangnya dengan jarak 470 tahun cahaya. Sementara, bintangnya baru berusia 11 juta tahun. Planet satunya lagi, berukuran sebesar planet Jupiter mengorbit bintang dengan jarak 430 tahun cahaya. Bintang itu diperkirakan berusia kurang dari dua juta tahun. Sebagai perbandingan, Matahari berusia sekitar 4,5 miliar tahun.

Di Sinikah Letak Oksigen Terjauh yang Ada di Alam Semesta?

Kedua planet ini istimewa bukan hanya karena usia yang muda. Kedua nya termasuk planet raksasa, mengorbit sangat dekat dengan induknya. Begitu dekatnya, planet itu hanya membutuhkan waktu lima hari untuk menyelesaikan orbitnya secara sempurna.

Sejauh ini, ilmuwan masih dibuat penasaran dengan fenomena ini. Ilmuwan memiliki dua skenario terkait hal ini. Pertama, mereka menduga planet ini lahir dan dibesarkan dalam cakram yang dekat dengan bintang mereka. Skenario kedua, ilmuwan menduga ada interaksi dengan bintang lain, dan planet ini mungkin sebenarya telah bermigrasi dari 'lokasi lain' yang lebih dingin dan jauh dari bintangnya

Para ilmuwan nantinya akan menguji kedua skenario ini dengan mengamati orbit planet. "Saya kira ini menarik. Ini adalah planet yang kita bisa lihat ini baru saja terbentuk sehingga kita seperti elihat nayi planet," ujar David Sing, profesor astrofisika di Exeter University.

Andrew Mann, penulis utama dari makalah tentang planet seukuran Neptunus mengatakan dengan mempelajari bayi kosmik raksasa ini mungkin nantinya para ilmuwan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Bumi. Kedua hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature dan Astronomical Journal.

 

baca juga: Astronom Deteksi Adanya Alkohol di Luar Angkasa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement