Rabu 29 Jun 2016 06:28 WIB

KBRI Minta WNI di Istanbul Waspada

Red: Teguh Firmansyah
Pintu masuk bandara Turki yang rusak akibat serangan dua bom bunuh diri, Rabu (29/6)
Foto: Reuters
Pintu masuk bandara Turki yang rusak akibat serangan dua bom bunuh diri, Rabu (29/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengimbau masyarakat Indonesia yang berada di Istanbul agar meningkatkan kewaspadaan setelah ledakan di Bandara Ataturk.

WNI diminta tetap beraktivitas seperti biasa namun menghindari pusat keramaian guna mengantisipasi kemungkinan terjadi ledakan susulan.

KJRI di Istanbul juga mengumpulkan informasi dan berkomunikasi guna memantau para masyarakat maupun mahasiswa Indonesia, termasuk memeriksa kondisi korban ledakan pada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan bagi korban tewas maupun terluka.

Sebelumnya, tiga orang terduga pelaku meledakkan Bandara Internasional Ataturk Istanbul pada Selasa (28/6) pukul 21.50 waktu setempat (Rabu, 01.50 WIB). Gubernur provinsi itu yang dikutip saluran berita NTV mengatakan beberapa pengebom bunuh diri itu menyasar terminal kedatangan bandara terbsar ketiga di Eropa itu.

Baca juga, Bandara Turki Diguncang Bom.

Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terkait ledakan bom di Istanbul, Turki, yang menewaskan 28 orang dan melukai puluhan orang.

"Kita akan konfirmasi kepada pihak Kemenlu untuk memantau WNI di Turki," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Rabu.

Sejauh ini, Boy menuturkan pihaknya belum menerima informasi WNI menjadi korban ledakan tersebut.

Boy akan memastikan kondisi para WNI yang berada di Turki berdasarkan informasi dari Kemenlu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement