Jumat 01 Jul 2016 06:35 WIB

Pelaku Serangan di Bandara Turki Terkait dengan Uni Soviet

Rep: Puti Almas/ Red: Ilham
Ambulans dan Tim Medis mengevakuasi korban serangan bom bunuh diri di  bandara internasional Ataturk , Istanbul , Turki, (29/6).
Foto: REUTERS / Osman Orsal
Ambulans dan Tim Medis mengevakuasi korban serangan bom bunuh diri di bandara internasional Ataturk , Istanbul , Turki, (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebanyak tiga pelaku serangan mematikan di Bandara Ataturk Istanbul, Turki diyakini merupakan orang-orang dari Uni Soviet. Hal ini karena mereka adalah warga Rusia, Uzbekistan, dan Kirgistan.

Dilansir BBC, pihak berwenang Turki juga melaporkan pelaku berasal dari wilayah utara Rusia. Dalam salah satu gambar yang berhasil ditangkap di kamera CCTV bandara, terlihat tiga orang bersama-sama berjalan. Mereka menganakan jaket gelap dan membawa ransel dan tas yang ditaruh di bagian depan. Tak lama, bom meledak.

Salah satu pelaku diketahui bernama Osman Vadinov. Ia dikatakan dapat masuk ke Turki dengan melewati Raqqa, Suriah yang merupakan wilayah kubu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015 lalu.

Meski demikian, Rusia mengatakan tidak ada warga negaranya yang memiliki nama tersebut. Melalui kantor berita negara itu, Intervax, pihaknya mengklaim bahwa Vadinov bukan berasal dari wilayah manapun di dalam negara.

Turki meyakini bahwa ISIS berada di balik serangan bom di bandara Istanbul. Sebanyak 44 orang tewas dan setidaknya 240 lainnya terluka dalam peristiwa ini.

ISIS dikatakan telah lama merekrut banyak orang dari negara-negara bekas Uni Soviet. Setidaknya sekitar 5.000 hingga 7.000 orang telah bergabung dengan kelompok militan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement