Senin 04 Jul 2016 18:14 WIB

Dua Tersangka ISIS Ditahan di Bandara Istanbul

Rep: Rr Laeny S/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kepolisian berjaga-jaga di Bandara Ataturk, (29/6),  setelah pengeboman yang terjadi di sana.
Foto: EPA
Petugas kepolisian berjaga-jaga di Bandara Ataturk, (29/6), setelah pengeboman yang terjadi di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kantor berita Dogan melaporkan, dua tersangka militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah ditahan di Bandara Ataturk Istanbul, Turki. Penahanan ini kurang dari sepekan setelah terkena serangan bunuh diri di bandara tersebut, Selasa (28/6) lalu.

Dogan mengatakan, kedua tersangka ditahan pada Ahad (3/7) malam adalah warga Kyrgyz. Kedua tersangka ini diidentifikasi dengan inisial nama KV dan FMI yang berusia 25 dan 35 tahun. ''Polisi menemukan teropong malam dan pakaian militer di koper mereka, dengan dua paspor dengan nama yang berbeda,'' kantor berita Dogan melaporkan seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (4/7).

Mereka ditanyai oleh polisi anti-teror di Istanbul. Namun, tidak jelas apakah kedua tersangka akan meninggalkan atau tiba di bandara.

Penahanan mereka menyusul penahanan 13 tersangka, termasuk tiga warga asing, didakwa pada Ahad terkait dengan serangan bom bunuh diri di Bandara Ataturk yang menewaskan 45 orang, termasuk 19 warga asing. Pejabat Turki percaya kelompok ISIS berada di balik serangan tersebut.

''Sehingga, polisi telah menahan 29 orang, termasuk orang asing sehubungan dengan ledakan bandara,'' kata Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada Ahad.

Lebih dari 200 orang luka-luka, diantaranya 49 orang masih di rumah sakit, termasuk 17 dalam perawatan intensif. Pihak berwenang yakin penyerangnya adalah orang Rusia, seorang Uzbek, dan Kyrgyz. Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa pihak berwenang Turki telah menetapkan dua penyerangnya sebagai Rakim Bulgarov dan Vadim Osmanov, tanpa menyebutkan kebangsaan mereka.

Media Turki telah mengidentifikasi Akhmed Chatayev, pemimpin sel ISIS di Istanbul yang diduga mendalangi dua serangan mematikan yang menewaskan wisatawan di kota negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement