PBNU Imbau Umat Islam Jaga Kekhidmatan di Malam Takbiran

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah

Senin 04 Jul 2016 20:54 WIB

Suasana malam takbiran Foto: Nyoman Budhiana/Antara Suasana malam takbiran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyerukan kepada segenap umat Islam khususnya warga NU untuk menghidupkan malam Hari Raya Idul Fitri atau takbiran. Namun, dengan tetap menjaga ketertiban, kekhidmatan dan kekhusyu'an.

"Kita serukan agar menghidupkan malam takbiran dengan takbir, tahmid dan tahlil," ujar Said dalam keterangannya di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (4/7).

Selain itu, ia pun mengimbau agar takbiran tidak dilakukan dengan konvoi atau keliling. Menurutnya akan lebih baik jika dilakukan di masjid atau mushola. "Takbir keliling sebenarnya baik-baik saja dan oke-oke saja asalkan dilakukan tertib dan betul-betul untuk syiarkan agama Islam," ujarnya.

Namun kata dia, jika memang aktivitas takbir keliling disinyalir terdapat maksud-maksud tertentu yang justru mengakibatkan kerusuhan dan chaos, tentu hal tersebut menjadi kewenangan aparat. "PBNU serahkan ke aparat, kalau lebih baik dilarang ya silakan dilarang," ujarnya.

Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah jatuh pada Rabu (6/7). Hal ini setelah pada sidang Isbat diketahui dalam pemantauan di sejumlah titik belum nampak hilal, sehingga dengan demikian umur bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari atau istikmal.