Warga Pamekasan Patungan Beli Daging untuk Lebaran

Red: Nur Aini

Selasa 05 Jul 2016 15:46 WIB

Daging Sapi (Ilustrasi) Foto: NORTHSTARBISON Daging Sapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Warga Pamekasan, Jawa Timur, membeli daging sapi lokal Madura secara patungan untuk kebutuhan Lebaran 1437 Hijriah, sehingga harganya lebih murah.

"Dengan tradisi patungan seperti ini, harganya jauh lebih murah dibanding harga daging di pasaran," kata warga peserta patungan daging sapi di Kecamatan Kadur, Pamekasan, Moh Subhan, di Pamekasan, Selasa (5/7).

Dalam tradisi menyambut Lebaran itu, mereka memberi sumbangan untuk membeli seekor sapi, lalu dipotong secara bersama-sama dan dagingnya dibagi rata kepada semua warga yang memberi sumbangan itu. Saat ini, harga daging sapi Madura murni di pasaran seperti di Pasar Tradisional Kolpajung dan Pasar 17 Agustus Pamekasan Rp 110 ribu per kilogram. Namun dengan cara patungan, warga di Kecamatan Kadur, Pamekasan itu, bisa mendapatkan daging seharga Rp 80 ribu per kilogram, sesuai dengan target minimal penjualan daging menjelang Lebaran sebagaimana diinstruksikan pemerintah pusat.

"Bahkan menurut kami masih lebih murah lagi. Sebab kalau di pasaran kita kan hanya mendapatkan daging. Tapi kalau patungan, kami bisa mendapatkan tulangnya juga. Kan sapi itu sudah milik kami semua yang sumbangan patungan itu," kata Subhan.

Pria asal Dusun Daporah, Desa Gagah ini menjelaskan, tradisi patungan daging sapi menjelang Lebaran merupakan tradisi lama yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Warga yang ikut dalam patungan memotong sapi itu, menabung setiap seminggu sekali dalam kegiatan pengajian yang biasa digelar setiap malam Jumat.

Menyiasati mahalnya harga daging di pasaran dengan cara patungan ini, tidak hanya dilakukan masyarakat di Kecamatan Kadur, Pamekasan, akan tetapi hampir di semua kecamatan di Kabupaten Pamekasan, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan. Selain karena proses untuk mendapatkan daging tidak harus melalui pedagang, warga biasanya membeli sapi yang hendak disembelih itu, beberapa bulan sebelum Ramadhan sehingga harganya lebih murah. "Tiga bulan sebelumnya, kami biasanya sudah membeli sapi yang hendak disembelih untuk kebutuhan Lebaran itu, dan orang yang menyabit rumput, kami beri hadiah daging secara gratis," kata warga lain Supandi.

Terpopuler