Kamis 07 Jul 2016 10:35 WIB

Terapi Lumba-Lumba Baik Bagi Anak Autisme

Red: Angga Indrawan
Lumba-lumba
Foto: Mentalfloss
Lumba-lumba

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Hotel Melka di kawasan Obyek Wisata Lovina, Kabupaten Buleleng, di provinsi Bali, menyediakan terapi berenang dengan lumba-lumba untuk anak-anak autisme.

"Terapi memanfaatkan gelombang sonar dari lumba-lumba dipercayai dapat menyembuhkan autisme jika rutin dilakukan," kata staf bagian pemasaran Hotel Melka, Putu Ardila di Lovina, Kamis (7/7).

Ia mengatakan, pihak hotel melatih lumba-lumba jenis hidung botol atau bernama latin "tursiops aduncus" agar menjadi ramah bagi manusia dan dapat berenang bersama anak-anak. Para pelatih lumba-lumba di Hotel Melka cukup piawai membuat satwa laut itu mampu melakukan beberapa atraksi dan terdapat lima ekor lumba-lumba di kolam berukuran besar berisikan air laut di hotel tersebut.

lumba-lumba di Hotel Melka sering membantu pasien anak-anak yang mengalami sakit autis. Mereka berinteraksi bersama lumba-lumba selama 20 hingga 30 menit. "Di sini ada tiga kolam lumba-lumba. Terapi kepada pasien dilakukan satu bulan. Mereka bisa saja berkali-kali datang setelah merasakan perubahan," ucap kordinator trainer asal Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan ini.

Ardila juga memaparkan, terapi autis dengan lumba-lumba atau Dolpin Assisted Therapy (DAT) dapat memberi efek perbaikan kinerja pikiran dan fungsi tubuh secara tidak langsung. Otak anak penderita autisme, kata dia, perlahan-lahan mengalami perubahan efektif karena gelombang sonar dapat menembus jaringan syaraf manusia.

"Terapi dilakukan dengan berenang di kolam sambil berinteraksi bersama lumba-lumba. Sonar lumba-lumba itulah yang dicari pasien," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement