Sabtu 06 Aug 2016 23:03 WIB

Gagal Ginjal Punya Resiko Kematian Tinggi

Red: Esthi Maharani
Tes urin merupakah salah satu deteksi dini yang sederhana untuk mengetahui gagal ginjal.
Foto: corbis
Tes urin merupakah salah satu deteksi dini yang sederhana untuk mengetahui gagal ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Konsultan Ginjal Rumah Sakit PMI Dr Ardaya SpPD, KGH mengatakan, gagal ginjal salah satu penyakit dengan risiko kematian tinggi hampir sama dengan jantung, jumlah penderitanya cukup banyak di Indonesia.

Ia menjelaskan, gagal ginjal adalah kegagalan pada ginjal untuk melakukan fungsinya yakni sebagai alat ekspresi pembuangan sisa olahan makan, dan juga memproduksi darah baru.

"Dampak dari gagal ginjal tidak menyebabkan kematian mendadak seperti jantung, tetapi dapat mematikan. Secara keseluruhan dampaknya dapat mengganggu sistem dalam tubuh," katanya, Sabtu (6/8)

Lebih lanjut ia menjelaskan, semua orang berpotensi terserang gagal ginjal. Mereka yang berpotensi terkena adalah pasien yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi atau darah tinggi, kencing manis, infeksi kronis saluran kemih, dan batu ginjal.

Rata-rata penyakit ini dapat menyerang segala usia, mulai dari bayi usia enam bulan karena bawaan ginjal dari lahir, dan kebanyakan dari usia mulai 18 sampai 80 tahun lebih.

"Gagal ginjal ada yang bisa sembuh, ada juga penyebabnya yang bisa diatasi," katanya.

Upaya untuk mencegah gagal ginjal, lanjut Ardaya, dengan menerapkan pola hidup sehat, yakni makan dengan gizi seimbang, aktif gerak fisik olahraga teratur, menjauhkan diri dari gaya hidup tidak sehat seperti merokok, dan minuman beralkohol.

"Kurang minum juga salah satu faktor risiko terjadinya gagal ginjal. Mereka yang minum kurang dari delapan gelas sehari cenderung terjadi gagal ginjal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement