Ahad 14 Aug 2016 21:07 WIB

Pelindo IV Buka Jalur Ekspor Langsung dari Balikpapan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ekspor Impor (ilustrasi)
Foto: Republika
Ekspor Impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) berencana membuka jalur pengapalan langsung ke luar negeri atau direct call dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Pelindo IV akan menjalankan rencana itu pada pekan ketiga September 2016.

Rencana itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung saat bertemu Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak akhir pekan lalu.  Dalam pertemuan itu, Doso Agung mengemukakan sejumlah benefit atau imbal jasa jika dilakukan direct call atau ekspor langsung dari Balikpapan. Di antaranya, pemerintah daerah akan memproleh pajak ekspor, sehingga menambah jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Selama ini, menurutnya, barang-barang yang diekspor dari Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara) berupa hasil hutan, tambang, perkebunan dan perikanan, selalu dikirim melalui Surabaya, Jawa Timur."Sehingga itu dianggap produk dari Jawa Timur," ujar Doso Agung dalam keterangan tertulisnya, Ahad (14/8).

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyambut baik rencana Pelindo IV membuka jalur direct call dari Balikpapan. Dia juga berjanji akan mendukung sepenuhnya, agar barang-barang dari Kaltim dan Kaltara yang akan diekspor dapat memanfaatkan jalur ini. Bahkan, dalam waktu dekat dia akan mengumpulkan para eksportir dan pihak perbankan, untuk mensosialisasikan rencana direct call dari Balikpapan yang digagas Pelindo IV tersebut.

Menanggapi rencana itu, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan mendukung rencana direct call melalui Balikpapan, yang ditargetkan terealisasi bulan depan. "Penerapan direct call menjadi kabar baik untuk kepelabuhan karena dapat menghemat biaya logistik pengusaha di Kaltim," tutur Ketua ALFI Balikpapan Faisal Tola. 

Ia mengatakan, selama ini rutenya lebih jauh harus ke Jakarta atau Surabaya. Nantinya pengusaha tidak perlu mengeluarkan cost bongkar muat di Surabaya atau Jakarta, maupun Singapura. Faisal menambahkan dengan direct call pasti kuota ekspor dari Balikpapan akan terpenuhi dengan sejumlah komoditi andalannya. Dan pengusaha eksportir yang masih melakukan ekspor melalui Surabaya harusnya melihat peluang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement