REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengonfirmasi identitas sosok Luhut L. Panjaitan yang sempat diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada acara peringatan HUT RI ke-71 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiono menegaskan, Luhut Panjaitan memang benar seorang warga kehormatan Brimob dan mendapatkan pangkat Brigjen Pol (Tituler) berdasarkan keputusan Kakorbrimop Polri Nomor: Kep/57/XI/2014 tentang penganugerahan warga kehormatan. Pangkat tituler diberikan kepada seseorang di luar institusi Polri yang dianggap berjasa.
Dalam hal ini, Luhut diberikan penghargaan karena pernah menjadi ajudan dan juga perawat pendiri Brimob Komjen Pol M.Yasin.
Pria Mengaku Petinggi Polri Menyusup Masuk Istana
"Saudara Luhut bukan anggota Polri, tapi memang merupakan warga kehormatan dari korps Brimob atas jasa-jasanya," kata Awi, Rabu (17/8).
Awi menjelaskan, Luhut diamankan Paspamres karena salah menggunakan seragam. Pasalnya, Luhut menggunakan seragam safari Polri berpangkat bintang satu saat hadir ke Istana.
"Yang bersangkutan tidak tahu bahwa seragam dinas pangkat satu tituler itu hanya bisa dipakai saat menerima penghargaan," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Luhut diamankan Paspamres karena diduga penyusup dan menggunakan seragam palsu. Setelah dibawa ke tenda yang berada di belakang Istana Merdeka, Paspampres pun meminta Luhut melepas seragam yang dikenakannya.
Luhut tak melakukan perlawanan apapun. Ia hanya sempat berkata di depan Paspampres dan awak media bahwa dirinya merupakan warga kehormatan Brimob. "Saya ini anak angkat Jenderal Yasin, saya warga kehormatan Brimob," ucap Luhut.
