Rabu 24 Aug 2016 21:42 WIB

India Larang Ibu Pengganti

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Banyak perempuan miskin India rela menjadi ibu pengganti (surrogate mother) untuk warga asing.
Foto: Allison Joyce/Associated Press
Banyak perempuan miskin India rela menjadi ibu pengganti (surrogate mother) untuk warga asing.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India berencana melarang pemanfaatan ibu pengganti bagi orang asing, orang tua tunggal dan pasangan gay. Larangan ini akan dituangkan dalam undang-undang perlindungan perempuan dari eksploitasi.

Hanya pasangan mandul yang sudah menikah lebih dari lima tahun yang diizinkan mencari ibu pengganti. Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj mengatakan ibu pengganti juga harus merupakan seorang keluarga dekat.

"Akan ada larangan penuh untuk pemanfaatan ibu pengganti yang dikomersilkan," kata Swaraj dalam konferensi pers di New Delhi. UU tidak menyebut keluarga mana yang boleh dijadikan ibu pengganti.

Proposal UU akan segera diajukan pada parlemen. Selama beberapa tahun terakhir, India terkenal sebagai destinasi populer untuk orang-orang yang ingin mencari ibu pengganti. Sebagian besar karena alasan murah.

Banyak perempuan dibayar oleh klinik yang menjadi penyalur pencari ibu pengganti. Swaraj mengatakan ada banyak kasus ketika pasangan membawa pulang hanya satu dari dua anak kembar yang dilahirkan.

Banyak juga pasangan yang tidak jadi membawa bayi karena cacat. "Hukum ini akan menghentikan praktik-praktik tidak etis seperti itu," kata Swaraj.

Pada 2001, India melegalkan praktik ibu pengganti komersil. Ketika seorang perempuan mengandung janin hasil IVF. Menurut PBB, pada 2012 ada 3,000 klinik yang melakukan praktik ini.

Bisnis ini juga mendapatkan sekitar satu milyar per tahun.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

(QS. Al-Baqarah ayat 249)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement