Jumat 02 Sep 2016 16:37 WIB

Muhammadiyah Edukasi Anggota Soal Inventarisasi Aset Perserikatan

Rep: Rizki Suryandika/ Red: Agung Sasongko
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PP Muhammadiyah mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Jumat, (2/9). Rakernas tersebut bertujuan mencari solusi atas masalah aset organisasi.

Sekretaris Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Fetrimen Zubir menyebut rakernas akan mengumpulkan semua perwakilan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia. Nantinya, rakernas diharapkan mampu menyadarkan anggota soal pentingnya inventarisasi aset bagi organisasi.

Ia pun tak merasa bahkan pengambilalihan aset ini akan membuat perpecahan di kalangan internal yang telah memiliki aset Muhammadiyah.

"(Takut perpecahan?) Enggak, karena yang miliki kan bukan pimpinan pusat maupun pimpinan wilayah, ini milik perserikatan. Jadi ada regenerasi kepemilikan, misalnya kalau ada yang urus itu meninggal yang atas nama pribadi maka anaknya pasti nuntut. Kita ingin itu tidak terjadi di Muhammadiyah," katanya pada republika.co.id, Jumat (2/9).

Ia menyebut kasus aset Muhammadiyah atas nama perorangan pernah terjadi di salah satu Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Ketika itu, rektor menjadi pemilik atas lahan tersebut. Saat rektor tak lagi terpilih, rektor malah enggan menyerahkan aset itu.

"Rektornya enggak kepilih lagi dia enggak mau serahkan tanahnya, dia klaim tanah dia. Memang dia yang beli tapi dananya dari perserikatan. Akhirnya solusinya dia diangkat lagi jadi rektor. Selama jadi rektor kita coba ubah atas nama perserikatan, nah dia untung mau," ujarnya.

Diketahui, dalam Rakernas kali ini akan mengumpulkan Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan Pengurus Daerah Muhammadiyah dari 34 provinsi. Setidaknya 500 orang perwakilan dikabarkan akan hadir. Nantinya, akan dibentuk tiga komite guna membahas berbagai masalah yang hendak dibahas dalam rakornas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement