Sabtu 10 Sep 2016 21:54 WIB

Obat Palsu di Kalimantan Diduga Berasal dari Pabrik di Tangerang

Red: Ilham
Obat palsu/ilustrasi
Foto: flickr
Obat palsu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Berbagai jenis obat terlarang yang beredar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diduga terkait dengan pabrik obat palsu yang dibongkar polisi di Tangerang, Jawa Barat belum lama ini.

"Obat palsu itu lebih mengarah pada pabrik obat-obatan yang masuk dalam daftar G (obat yang tidak dijual bebas). Informasi yang kami dapat, obat daftar G palsu seperti zenith itu juga beredar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Sabtu (10/9).

Terbongkarnya pabrik obat-obatan palsu di Tangerang, turut menjadi perhatian Polres dan pemerintah daerah mengingat peredarannya cukup luas dan diduga sampai ke Kotawaringin Timur. Terbongkarnya pabrik-pabrik tersebut menjadi kabar yang cukup menggembirakan. Kejadian itu diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat di Kalimantan.

"Artinya ribuan obat zenith, carnophene dan lainnya yang selama ini kita razia berasal dari pabrik obat palsu itu. Mudah-mudahan terbongkarnya pabrik palsu yang menjadi sumbernya itu dapat memutus mata rantai sehingga kita bekerja keras untuk memberantas sisa-sisanya," harap Hendra.

Hendra mengakui, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kotawaringin Timur juga sudah sangat memprihatinkan. Khususnya obat-obat terlarang, peredarannya cukup marak. Sebagian pengedarnya adalah ibu rumah tangga dengan pembeli berbagai kalangan, bahkan murid Sekolah Dasar.

"Untuk jenis obat-obat palsu yang sudah diidentifikasi oleh BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) dan Bareskrim Mabes Polri, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengawasan," kata Hendra.

Pihaknya masih menunggu rilis resmi dari Bareskrim sebagai dasar untuk melakukan pemeriksaan di tempat penjualan obat di daerah itu. Saat ini, koordinasi masih dilakukan untuk persiapan di lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement