Ahad 11 Sep 2016 19:58 WIB

Sleman Berpotensi Kembangkan Wisata Nonalam

Red: Nur Aini
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mengembangkan destinasi wisata nonalam seperti kerajinan dan kuliner.

"Kabupaten Sleman lebih khusus wilayah lereng Gunung Merapi menyimpan beragam potensi wisata yang menarik. Tidak hanya wisata alam yang potensial dikembangkan, tapi juga destinasi nonalam seperti museum, sentra kerajinan, dan kuliner," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanto di Sleman, Ahad (11/9).

Menurut dua, selama ini kebanyakan masyarakat hanya mengenal wisata alam lereng Gunung Merapi seperti Kaliuran dan kawasan terdampak erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan. "Padahal banyak potensi lain yang unik dan menarik seperti museum gempa, dan kerajinan kayu lukis, maupun kuliner seperti slondok khas Kaliurang," katanya.

Ia mengatakan, produksi kerajinan atau oleh-oleh yang mendukung pariwisata juga perlu dikenalkan agar efek multiplier bisa dirasakan oleh masyarakat khususnya di sektor perekonomian. "Terlebih berdasar dari data BPS, sektor pariwisata mampu menyerap 209 ribu tenaga kerja," katanya.

Arim mengatakan, Dinas Pariwisata DIY mendukung sepenuhnya pengembangan destinasi wisata nonalam yang ada di Kabupaten Sleman. "Jika digarap secara serius, kami optimististis destinasi itu bisa efektif untuk menarik kunjungan wisatawan, sebagaimana dicontohkan Taman Pintar dan Gembiraloka Zoo," katanya.

Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata DIY Putu Kertiyasa mengatakan, untuk promosi keberadaan destinasi yang belum dikenal luas oleh masyarakat, pihaknya rutin mengadakan kunjungan ke sejumlah kabupaten/kota di DIY. "Dalam kunjungan itu, dinas juga memberi masukan kepada pengelola objek wisata jika ada hal yang perlu diperbaiki. Masukan yang kami berikan bisa tentang akses jalan atau hal lainnya yang menunjang eksistensi objek wisata tersebut," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi mengatakan, sebenarnya di Sleman sudah banyak tumbuh destinasi wisata nonalam. "Saat ini sudah ada wahana keluarga seperti Sindu Kusuma Edupark di Mlati maupun Jogja Bay Waterpark di Maguwoharjo, Depok, Sleman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement