Selasa 04 Oct 2016 22:26 WIB

Kemenkop: Batik Wujud Nyata Pemersatu NKRI

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Berbagai kalangan dan komunitas mengenakan batik (ilustrasi)
Foto: KBRI Abuja
Berbagai kalangan dan komunitas mengenakan batik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga menyebut batik merupakan wujud nyata mempererat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut disampaikan Puspayoga dalam Pekan Batik Nusantara 2016 yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (4/10) dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional ketujuh.

"Ini bukan berlebihan, diplomasi batik luar biasa untuk memperkokoh NKRI. Siapa cinta NKRI dia pakai batik, meski batik ini berakar dari budaya Jawa tapi sekarang semangat nasionalisme dalam batik luar biasa," ujarnya.

Menurutnya, pameran produk berlatar batik perlu digalakkan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dan pemasaran KUKM produsen batik. "Dengan begitu pengrajin batik kita semakin baik kesejahteraannya," katanya.

Pada kesempatan yang sama ia juga menyerahkan bantuan sejumlah program strategis yakni Nomor Induk Koperasi (NIK) kepada Koperasi Karyawan Taspen, KSP Tinggal Landas Kencana Pekalongan Utara. Sertifikat Hak Cipta juga diberikan Puspayoga kepada tiga UKM seni rupa dan seni motif, juga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, BNI, dan Bank Mandiri kepada enam penerima.

Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid mengatakan ini merupakan kedelapan kalinya Pekalongan menggelar Pekan Batik Nusantara. Ia berharap acara tersebut dapat menjadi daya ungkit ekonomi kreatif bagi masyarakatnya. "Khususnya di bidang batik, kerajinan, seni rakyat dan sebagainya," katanya.

Sebanyak 160 stand batik dan 90 stand kuliner berpartisipasi selama enam hari berturut-turut. "Kami ingin ini bukan sekadar hura-hura, kami ingin batik bisa diperhitungkan sampai kemudian market bisa menjangkau level nasional dan internasional sehingga diharapkan UMKM di Pekalongan terus berkembang," lanjut dia.

Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selain mengapresiasi perayaan tersebut juga meminta agar lebih banuak  lebih banyak event atau acara berlatar belakang batik digelar.

"Batik sudah menjadi world heritage. Untuk para pengrajin batik di Pekalongan saya siap jadi manekin, saya akan pasarkan batik produksi Anda. Silakan," kata Ganjar yang mengenakan batik asal Blora. Kini batik yang dipesan khusus itu populer dengan nama batik Pak Ganjar.

Menyambut Hari Batik Nasional ketujuh, Pekalongan menggelar Pekan Batik Nusantara 2016 dengan tema Kibar Budaya Jelajah Pesona Wastra The 8th Pekalongan Batik Week. Pada kesempatan itu hadir pula Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf serta sejumlah pejabat daerah dan anggota DPR RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement