Jumat 14 Oct 2016 19:07 WIB

Tagana Terus Beri Bantuan kepada Pengungsi Sinabung

Red: Erik Purnama Putra
Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Dede Lukman Hakim
Mensos Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Sudah tiga tahun pascabencana erupsi Gunung Sinabung, Taruna Siaga Bencana (Tagana) terus memberikan bantuan dan melayani pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian, yaitu Gereja GBKP Kebun Jahe, Kabupaten Karo.

Menteri Sosial (Mensos) menjelaskan, Tagana akan terus di sana untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi Sinabung hingga dapat kembali ke daerah masing masing. "Sebetulnya Kemensos dalam posisi tanggap darurat ini sudah selesai. Sekarang proses recovery. Kita datang ke tempat pengungsian ini untuk memastikan semua pengungsi terlayani. Tugas Tagana disini melayani semua pengungsi," ujar Khofifah di Kabupaten Karo, Jumat (14/10).

Dia melihat kondisi para pengungsi terutama orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak yang hanya mengonsumsi nasi dan sayur. Karena itu, Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyerahkan bantuan berupa ikan makarel kaleng sebanyak 24,5 ton untuk memenuhi kebutuhan gizi para pengungsi.

"Mudah-mudahan semua bermanfaat, anak-anak tambah semangat sekolahnya. Kami hadir di sini untuk memenuhi apa yang dulu diminta," ujar Khofifah.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Kemensos Alam Adhy Karyono mengatakan, proses penyelesaian rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana terus dilakukan dengan berokoordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai penanggung jawab.

"Tugas kami memberikan pelayanan dasar dan pemberian jaminan hidup dan isi hunian tetap pada saat mereka menempati rumahnya. Selama masih di tempat pengungsian mereka menjadi tanggung jawab Tagana," ujarnya.

Sampai saat ini pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung sebanyak 2.592 kepala keluarga (KK) atau 9.323 jiwa masih bertahan di sembilan titik pengungsian. Mereka yang masih bertahan tersebut merupakan sisa pengungsi yang sudah dipulangkan sebanyak dua tahap.

Pemulangan untuk tahap satu yang sudah dilaksanakan sebanyak 384 KK atau 1.272 jiwa. Sementara pada tahap dua sebanyak 1.655 KK atau 5.927 Jiwa yang bersifat relokasi mandiri, artinya mencari lahan sendiri. Sedangkan untuk tahap tiga, direncanakan pemulangan mencapai 1.102 KK atau 3.376 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement