Jumat 21 Oct 2016 09:31 WIB

BPJS Ajak Mahasiswa UMM Melek Asuransi Kesehatan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melayani peserta di kantor BPJS Kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/6).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melayani peserta di kantor BPJS Kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengadakan kuliah tamu sekaligus penandatanganan nota kesepahaman BPJS dengan UMM dan klinik Muhammadiyah Aisyiyah se-Malang Raya, Kamis (20/10).

Dekan FK Irma Suswati menyampaikan, tujuan diadakannya kuliah tamu ini sebagai bentuk urgensi karena FK perlu melahirkan lulusan yang mampu mengikuti program pemerintah. Program pemerintah haruslah ditindaklanjuti dengan kompetensi dan profesionalitas lulusan FK UMM.

"Para calon dokter ini diharapkan mampu mengembangkan pelayanan di masyarakat, baik melalui praktik mandiri atau layanan sosial," katanya pada Kamis (20/10) di Malang.

Diakuinya, amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah cukup banyak. Namun, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah lulusan FK dari Universitas Muhammadiyah yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga belum bisa memenuhi seluruh klinik yang dimiliki Muhammadiyah. “Bermitra dengan BPJS, lulusan FK bisa ditempatkan di klinik-klinik tersebut,” terangnya.

Irma memaparkan kerja sama dengan BPJS Kesehatan sekaligus membuka peluang sosialisasi asuransi kesehatan yang lebih luas. Lewat KKN Tematik di UMM, BPJS bisa terlibat mensosialisasikan layanan asuransi kesehatan di berbagai lapisan masyarakat.

Melalui kerja sama ini pula, UMM mendorong karyawan dan mahasiswanya agar ikut menjadi peserta BPJS Kesehatan. Apalagi, imbuhnya, RS Islam Aisyiyah terpilih menjadi rumah sakit dengan layanan terbaik di Kota Malang karena tak lepas dari pembinaan BPJS Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengungkapkan Indonesia merupakan negara dengan sistem asuransi kesehatan yang buruk di dunia. UMM sebagai institusi pendidikan yang menggandeng BPJS, dinilai baik oleh Fahmi karena bisa merekomendasikan mahasiswanya bergabung menjadi peserta BPJS. "Salah satu cara yang dapat ditempuh yakni dengan memasukkan iuran asuransi kesehatan pada biaya pendidikan mahasiswa," katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional Jawa Timur BPJS Kesehatan, Handaryo juga mengatakan kesiapan pihaknya untuk mensosialisasikan kepesertaan BPJS Kesehatan di lingkungan kampus. "Kepesertaan BPJS terbanyak ada di kantung-kantung industri, sudah saatnya lingkungan perguruan tinggi menjadi sasaran sosialisasi BPJS Kesehatan," kata Handaryo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement