Selasa 25 Oct 2016 01:14 WIB

Pemisahan Unit Usaha Syariah BTN Paling Cepat Semester Kedua 2017

Red: Budi Raharjo
Petugas melayani nasabah dibanking hall kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah di Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah dibanking hall kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk terus mematangkan rencana pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS). Paling cepat, pemisahan (spin off) UUS Bank BTN itu baru bisa dilakukan pada semester kedua 2017.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan rencana pemisahan itu masih dikaji tim konsultan. Spin off rencananya akan dilakukan pada 2018. "Paling cepat bisa terlaksana pada semester kedua 2017," ujar dia di Jakarta.

UUS Bank BTN berhasil mengelola bisnis syariah dengan sangat baik. Pada 30 September 2016, aset UUS Bank BTN tercatat sebesar Rp 16,3 triliun atau tumbuh 23,7 persen dibandingkan tahun sebelumnnya yang sebesar Rp 13,2 triliun. Penghimpunan dana UUS Bank BTN juga meningkat 27,7 persen dari Rp 10,5 triliun pada 2015 menjadi Rp 13,4 triliun.

Maryono mengatakan UUS Bank BTN juga konsisten mendukung bisnis induknya, Bank BTN, dalam  pembiayaan  perumahaan. UUS Bank BTN sampai kuartal III 2016 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13 triliun. Angka itu tumbuh 24,1 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,5 triliun.

Berdasarkan kinerja pada periode tersebut, UUS Bank BTN telah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 230 miliar. "Keuntungan yang diperoleh UUS Bank BTN tumbuh 17,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 196 miliar," ujar Maryono.

Portofolio UUS Bank BTN sama dengan induknya, yakni 90 persen disalurkan untuk sektor perumahan. Rasio pembiayaan macet atau NPF-nya pun sangat rendah, hanya 1,1 persen. "NPF kita jaga dengan baik," kata Maryono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement