Jumat 28 Oct 2016 18:20 WIB

Lebih Baik Pinjam Uang di Kelompok Arisan

Rep: reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Arisan/ilustrasi
Foto: savingsroom.com.au
Arisan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan dari Zelts Consulting, Ahmad Gozali, menilai, sasaran dari para penyedia jasa peminjaman dan pembiayaan itu biasanya adalah pihak-pihak yang tidak memiliki akses ke bank. Mereka juga lebih memilih meminjam uang ke jasa-jasa peminjaman tersebut lantaran dianggap lebih simpel dan tidak terlalu banyak aturan. Terkadang mereka yang sudah masuk blacklist di bank-bank biasa.

Namun, di sisi lain, kata Ahmad, resiko untuk para peminjam juga cukup besar dengan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan perbankan biasa. "Kalau bentuknya pinjaman, demand-nya pasti ada. Cuma tinggal masalah, apakah mereka mau untuk mengambil risiko dan mau dengan biaya yang sangat mahal," ujar Ahmad kepada Republika.

Namun, Ahmad menjelaskan, masyarakat juga harus berhati-hati saat memberikan jaminan atau agunan yang diserahkan. Selain itu, ada pula kehatian-hatian terkait data-data pribadi atau sensitif yang diserahkan ke jasa penyedia pinjaman tersebut. Dia juga mewanti-wanti, adanya praktik riba dalam hal tersebut. "Riba mah bukan masalah besar atau kecil (besaran uangnya), kalau riba, ya riba saja, mau besar atau kecil pun jadinya tetap haram," kata Ahmad.

Dia menambahkan, saran ideal yang diberikan kepada masyarakat adalah untuk tidak meminjam. Hal ini bisa dilakukan jika memiliki perencaan keuangan yang matang. Namun, kata Ahmad, jika memang dirasa perlu untuk meminjam, maka masyarakat disarankan untuk mencari lembaga-lembaga keuangan tanpa riba yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, jika sifat pinjamannya kecil dan perlu dana yang cepat, Ahmad menyarankan masyarakat untuk melakukan peminjaman ke komunitas-komunitas, seperti kelompok arisan ataupun koperasi.

"Ke komunitas justru akan lebih efektif, ketimbang lewat lembaga peminjaman itu, yang risikonya besar. Kalau ke komunitas risikonya tidak terlalu besar. Selain itu, arahnya kan lebih ke kebersamaannya dan saling bantu antara anggota komunitas, dibandingkan lembaga tersebut yang murni bisnis," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement