Ahad 30 Oct 2016 07:48 WIB

Mensesneg Akui Berat Hapus Praktik Pungli

Red: Bilal Ramadhan
Pratikno (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Pratikno (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengakui upaya menghapus praktik pungutan liar (pungli) para April 2017 merupakan langkah yang sangat berat karena sudah terjadi secara berlapis.

"Ya itu sungguh usaha yang sangat berat, karena praktiknya kan berlapis-lapis," kata dia saat ditemui di Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Sabtu (29/10).

Meski demikian, kata dia, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras menuntaskan praktik pungli yang terjadi di masyarakat dan aparat pemerintah. Karena itu, gerakan sapu bersih (saber) pungli harus melibatkan masyarakat secara keseluruhan. "Kita kerja keraslah. Oleh karena itu, gerakan sampai ke bawah," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini laporan terakhir yang masuk ke tim saber pungli mencapai 2.000 lebih. Hal itu, kata dia, menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat untuk ikut mengontrol praktik pungli.

"Ini 'demand' yang bagus. Dan ini kan energi luar biasa yang harus kita optimalkan. Apalagi Pak Menko Polhukam juga sudah berbenah cepat untuk segera menindaklanjutinya," kata Pratikno.

Ia menambahkan langkah penting saat ini yang harus dilakukan pemerintah, bukan hanya mendengarkan laporan masyarakat tetapi juga merespons dan menindaklanjuti laporan-laporan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement