Sabtu 26 Nov 2016 04:01 WIB

Ikatan Alumni UT Siap Dibentuk di Singapura dan Malaysia

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Linda Gumelar
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Linda Gumelar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Terbuka, Linda Agum Gumelar mengatakan akan membentuk Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT) di Singapura dan Malaysia.

"Untuk membentuk Ikatan Alumni Universitas Terbuka di luar negeri membutuhkan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri. Kami harap Ikatan Alumni Universitas Terbuka di Singapura dan Malaysia bisa dibentuk tahun depan," katanya, Jumat (25/11).

Saat ini, terdapat 350 mahasiswa Universitas Terbuka bekerja di Singapura. Mereka mengalirkan devisa bagi Indonesia.

"Selain itu di Singapura juga terdapat para alumni Universitas Terbuka, namun sayangnya di sana belum ada ikatan alumninya. Padahal ikatan alumni penting sebagai ajang untuk berbagi, termasuk bertukar pikiran," katanya.

Para mahasiswa maupun alumni Universitas Terbuka di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan merupakan pagar bangsa Indonesia di luar negeri. Mereka tetap mengamalkan dan mempertahankan Pancasila dan UUD untuk menjaga keutuhan NKRI.

Saat ini rencana pembuatan Ikatan Alumni Universitas Terbuka di luar negeri telah disetujui Rektor Universitas Terbuka. Ini tinggal kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk merealisasikannya.

"Mahasiswa Universitas Terbuka di Jepang dan Korea Selatan banyak yang bekerja di pabrik dan industri. Namun di Singapura dan Malaysia memang didominasi TKW, mereka kuliah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," katanya.

Mahasiswa Universitas Terbuka yang bekerja di Singapura, Ester Mulatsari mengatakan ia mendukung pembentukan Ikatan Alumni Universitas Terbuka di Singapura. "Kami harap dengan adanya Ikatan Alumni Universitas Terbuka di Singapura maka para lulusan di Singapura bisa menjaga silaturahmi dan saling bertukar pikiran," ujarnya.

Menurutnya, para TKW di Singapura sebaiknya kuliah di Universitas Terbuka sebab kebanyakan mereka bekerja ke luar negeri masih lulusan SD, SMP, SMA. "Dengan kuliah maka kita bisa meraih pendidikan yang lebih baik untuk masa depan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement