Selasa 13 Dec 2016 13:00 WIB

Terbang Seperti Iron Man!

Red:

Ingatkah Anda  tokoh superhero Iron Man yang mampu terbang ke udara dengan kostumnya? Dalam film itu Tony Stark membuat sebuah pakaian khusus yang memiliki daya dorong ke udara dengan api.

Dalam dunia nyata, seorang penggiat olahraga air asal Prancis, Franky Zapata, pada 2011 membuat sebuah alat yang mampu menerbangkan penggunanya seperti Iron Man. Tetapi, alat tersebut bukan menggunakan daya dorong api, melainkan air untuk membuat si pemakai terbang melayang setinggi sekitar 20 kaki di atas air.

Tak hanya itu, alat itu juga mampu membuat penggunanya "berselancar" bebas di udara. Menyelam lalu kembali terbang ke udara.

Alat itu kini dikenal dengan flyboard. Butuh tiga kali penyempurnaan hingga Zapata dan timnya berhasil menemukan formulasi flyboard yang kini banyak digunakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Bayu Febri Utomo (25 tahun) merupakan salah satu penggemar  flyboarding di Indonesia. Ia mengenal flyboard pada sekitar 2014.

Bayu yang kini menjadi supervisor flyboard di Flyboard Bali yang berlokasi di Tanjung Benoa, Nusa Dua, ini mengaku belajar secara autodidak. Alatnya dibeli langsung di Prancis.

Pengamanan diri

Saat pertama mencoba flyboard, pria dengan panggilan Bayu Jarwo ini mengaku tak bisa berkata-kata. Pengalaman itu sangat menegangkan baginya, apalagi saat ia berhasil terbang mencapai ketinggian hingga 15 meter di atas air.

Tak bisa dideskripsikan rasanya, kata Bayu.

Menurut Bayu, menjaga keseimbangan tubuh dan kekuatan kaki merupakan kunci utama flyboarding. Jika sudah bisa mengontrol keseimbangan tubuh dan menjaga kekuatan kaki, pengguna flyboard bisa bebas bergerak ke manapun ia inginkan.

Bayu mengatakan, tak ada aturan baku berapa lama idealnya seseorang bisa berada di udara saat bermain flyboard. Flyboarding, menurut dia, bahkan bisa dilakukan segala usia, termasuk anak-anak. Asalkan ada pendampingan dari instruktur atau orang yang lebih dewasa.

Yang penting sehat jasmani dan rohani, kakinya tak bermasalah. Selebihnya aman. Saya pernah nerbangin anak 12 tahun, ujar pria yang juga memiliki hobi balap motor ini.

Namun, Bayu menyarankan agar tetap memperhatikan keselamatan saat bermain flyboard. Sebab, menurutnya, segala macam permainan bisa mendatangkan bahaya jika tak dilakukan dengan hati-hati dan tanpa pengamanan diri. Untuk itu, perlengkapan pengamanan, seperti helm dan jaket pelampung sangat penting digunakan saat bermain flyboard.

Bayu sendiri pernah mengalami cedera kaki saat bermain flyboard. Kala itu karena kurang hati-hati ia mengalami keseleo di mata kakinya. Kontan saja hal itu membuatnya harus beristirahat di rumah selama sekitar tiga bulan. Tetapi, itu tak membuat Bayu kapok.

Bermain flyboard, juga membutuhkan biaya yang tak sedikit. Flyboard yang kini telah cukup banyak terdapat di beberapa tempat di Bali dan beberapa daerah lain di Indonesia ini ditawarkan dengan harga beragam. Di Flyboard Bali, misalnya, pengunjung harus merogoh kocek dan membayar sekitar Rp 650 ribu per orang untuk menjajal sensasi terbang dengan flyboard selama 20 menit.

Namun, lagi-lagi, keseruan dan adrenalin yang terpacu oleh permainan ini membuat harga tak lagi menjadi permasalahan penting. Bayangkan, melayang-layang kemudian melesat ke dalam air, kembali terbang, berputar dengan bebas di udara, tentu mendatangkan sensasi tersendiri.

Bikin ketagihan

Itu pula yang dirasakan Indira Aryvienna (30). Perempuan yang akrab disapa Ary ini pertama kali mencoba keseruan bermain flyboard di negeri kincir angin Belanda pada 2015.

Awalnya Ary melihat permainan flyboard di situs jejaring Youtube. Ia lantas penasaran dengan aksi terbang bak Iron Man tersebut. Akhirnya ia pun mencoba setelah salah seorang teman menawarinya menjajal permainan yang menguji nyali itu.

Ia pun menyambangi lokasi di Anton Schleperspad, Amsterdam, itu. Hari pertama sempat takut, tegang, waswas karena bermasalah dengan keseimbangan tubuh, ujar dia. Jatuh bangun pun ia alami.

Namun, Ary pantang mundur. Meski agak sulit lambat laun perempuan yang berdomisili di Manado dan Ternate ini mengaku mulai dapat beradaptasi dengan permainan flyboarding.

Pada hari berikutnya Ary pun sudah lebih santai memainkan alat yang mampu mengangkat bobot hingga sekitar 180 kilogram tersebut. Pada hari ketiga, ia sudah mahir mengendalikan papan itu di udara.

Saya nggak pernah kapok, malah ketagihan, ujar Ary yang juga hobi traveling itu.

Flyboard memang membuat penikmatnya ketagihan untuk kembali bermain dan bermain lagi. Alat berbentuk sepatu yang dihubungkan dengan papan seperti ski air ini terhubung dengan sebuah selang sepanjang sekitar 55 kaki. Dengan tekanan air dari PWC (personal water craft) yang memiliki daya dorong dengan kekuatan 100 ekor kuda.  Alat ini mampu menerbangkan penggunanya hingga ketinggian 35 kaki dari permukaan air.

Perangkat flyboard ini dikendalikan oleh tuas yang terhubung dengan PWC. Itu memungkinkan pengendara terbang ke angkasa ataupun menyelam ke dalam air.

Hingga saat ini ada dua versi flyboard yang beredar di pasaran. Jenis pertama merupakan flyboard standar dan kedua untuk profesional. Flyboard standar yang merupakan versi asli dari Zapata dilengkapi dengan genggaman stabilisator untuk mengendalikan flyboard di udara. Sedangkan, versi profesional tak dilengkapi pegangan tersebut.

Bagi para pemain, baik pemula maupun profesional harus mengenakan perlengkapan keselamatannya dengan baik dan tepat. Mereka harus memasang dengan benar semua alat keselamatan, seperti helm dan jaket pelampung. Pastikan semua terikat dengan kencang, terutama sepatu flyboard.

Pastikan juga bermain di jarak yang aman dan tak berada di tempat ramai. Setelah mulai menyalakan flyboard, perhatikan keseimbangan. Untuk awal cara menjaga keseimbangan bisa dengan berdiri tegak, tetapi lutut sedikit di tekuk ke depan.

Pastikan tubuh dan pikiran santai saat melakukan flyboarding untuk pertama kalinya. Jika sukses melakukan yang pertama biasanya ingin mencoba tingkatan lebih sulit. Tetapi, pastikan diri merasa nyaman terlebih dahulu sebelum pindah ke tingkat berikutnya. Wanita hamil dan orang yang mengonsumsi alkohol sangat tak disarankan bermain flyboard.

Sejak ditemukan lima tahun lalu, menurut situs Flyboard Malta, sudah sekitar 2.500 unit flyboard terjual di seluruh dunia, termasuk yang sampai ke Indonesia. Agaknya para pencinta flyboard harus berterima kasih kepada kejuaraan jet ski di Cina pada 2012, yang merekam aksi permainan ini hingga menjadi viral di dunia maya. Flyboarding pun mendunia.       rep: Gita Amanda, ed: Nina Chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement