Senin 19 Dec 2016 16:25 WIB

Pengembangan Batik Berbagai Daerah Perlu Terus Digalakkan

Red: Andi Nur Aminah
  Sejumlah pekerja menyelesaikan motif batik Wamilahan, merupakan salah satu motif terbaik di Indonesia di sentra kerajinan Batik Banten, Kampung Kubil, Cipocok, Serang, Selasa (2/10).
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Sejumlah pekerja menyelesaikan motif batik Wamilahan, merupakan salah satu motif terbaik di Indonesia di sentra kerajinan Batik Banten, Kampung Kubil, Cipocok, Serang, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan batik berbagai daerah, bukan hanya yang berasal dari wilayah Jawa, perlu terus digalakkan guna memperkuat kekayaan khazanah budaya batik Nusantara yang tersebar luas di seluruh Republik Indonesia. Anggota Komisi X DPR RI Laila Istiana dalam siaran persnya menyatakan, potensi batik diharapkan bisa digali dengan lebih kreatif karena bisa pula menyerap lebih banyak lapangan pekerjaan.

Dia menyontohkan Banten, yang juga memiliki batik sangat khas, yaitu yang gambarnya terilhami dari benda-benda bersejarah atau artefak dari masa lalu provinsi tersebut. "Motif batik Banten berasal dari artefak-artefak lama. Ini telah memperkaya batik Nusantara," ucapnya.

Menurut politisi dari Fraksi PAN itu, batik dari Banten kerap mengambil gambar dari artefak seperti ukiran gambar priuk serta punden berundak dan lazimnya bukan merupakan bentuk imajiner. Tidak hanya dari Banten, daerah lainnya juga memiliki program guna mempromosikan batik khas daerah tersebut, seperti Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, yang mengatakan batik besurek yang merupakan batik khas Bengkulu bermotif tulisan kaligrafi akan menjadi ikon untuk mengenalkan daerah itu ke pentas nasional hingga internasional.

"Kita ingin besurek ini menjadi ikon Kota Bengkulu, ketika orang melihat batik besurek, mereka mengingat Bengkulu," kata Helmi di sela-sela kirab batik besurek di Kota Bengkulu, Jumat (18/11).

Batik besurek atau disebut juga kain bersurat merupakan seni batik dari Bengkulu dengan motif didominasi bentuk kaligrafi. Batik ini juga dihiasi simbol daerah seperti bunga rafflesia.

Sementara di Kalimanten Selatan, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kota Banjarmasin mempromosikan sasirangan atau kain batik khas daerah Banjar, Kalsel. Ketua PWI Kalsel Fathurrahman berharap dengan semakin menasionalnya dan memancanegaranya sasirangan, orang akan lebih mengenal seni dan budaya masyarakat Banjar Kalsel yang juga merupakan khazanah kekayaan seni dan budaya bangsa Indonesia.

Di Medan, Tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kota tersebut terus mempromosikan batik Khas Medan kepada masyarakat luas baik melalui pameran maupun bazar yang digelar berbagai pihak. "Tentunya kita ingin batik khas Medan ini lebih dikenal masyarakat luar. Makanya kita terus gencar mempromosikannya," kata Ketua PKK Kota Medan Rita Maharani di Medan, Sabtu (26/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement