Senin 19 Dec 2016 16:30 WIB

'Uang Rupiah Baru Mirip Uang di Luar Negeri'

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
 Warga menunjukan uang rupiah baru saat peluncuran uang baru di Blok M Square, Jakarta, Senin (19/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga menunjukan uang rupiah baru saat peluncuran uang baru di Blok M Square, Jakarta, Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masyarakat antusias dengan uang rupiah terbitan baru Bank Indonesia. Desain dan unsur pengamanan uang rupiah tahun emisi 2016 ini dinilai seperti uang luar negeri.

Seperti yang dituturkan Rahmansyah salah satu pengunjung Blok M Square yang ditemui saat menukarkan uangnya di mobil kas keliling BI. Ia menilai desain uang rupiah tahun emisi 2016 ini sangat bagus, jelas dan kertasnya pun licin. Tampilannya seperti uang di luar negeri.

"Saya senang lihatnya. Mirip-mirip uang-uang di luar negeri. Kalau yang ada sekarang itu kan kelihatannya kertas banget. Gampang lecek," ujar Rahmansyah, Senin (19/12).

Rahman yang berprofesi sebagai pelukis ini menukarkan uang sebanyak Rp 3,8 juta ke pecahan uang baru. Ia mengaku tahu mengenai uang baru ini dari masyarakat dan televisi. "Sayang kalau dilipat-lipat apalagi staples. Dari pihak BI harus sosialisasi soal uang baru dan edukasi supaya nggak rusak uangnya," tutur Rahman.

Selain Rahman, salah satu pedagang pakaian di Blok M Square, Maria menyebutkan bahwa ia menukarkan uang baru untuk diberikan ke cucu dan anak-anaknya dalam merayakan Natal dan Tahun Baru. "Bagus uangnya, anak-anak pasti suka. Sekalian saya buat angpau mereka," kata Maria.

Penukaran uang yang dilakukan dengan kas keliling BI ini disambut antusias oleh masyarakat yang berada di Blok M Square. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menjelaskan, pemilihan lokasi tersebut sebagai tempat penukaran uang dan sosialisasi karena Blok M Square merupakan pusat perdagangan dan dekat dengan terminal yang merupakan tempat persinggahan angkutan umum.

Selain mengenalkan uang rupiah baru pada masyarakat yang hadir di tempat penukaran uang, Agus juga berbelanja di pertokoan yang ada disana. Ia berbelanja pakaian, peci, dompet, dan kerajinan perak dengan total harga Rp 1,2 juta menggunakan uang baru.

"Dengan ini saya mau mensosialisasikan uang rupiah agar dijaga baik-baik. Uang itu jangan dilipat, diremas, dicoret-coret, dibasahi. Karena masyarakat kita di daerah begitu nerima uang baru itu dibasahin, supaya nggak terbang. Tapi kan uangnya jadi cepat rusak. Apalagi yang suka distaples," tutur Agus.

Menurut Agus, uang rupiah yang diterbitkan saat ini telah ditingkatkan kualitas dan pengamanannya. Ada sebanyak 5 tipe pengamanan yang ditingkatkan sehingga saat ini rata-rata tingkat pengamanan mencapai 9-12 tipe. Bahan kertas yang digunakan juga merupakan yang terbaik sehingga dapat menggunakan fitur pengamanan berkualitas tinggi. Selain itu, bahan kertas terasa kasar tetapi terlihat licin, serta menyertakan blind code seperti cetakan uang sebelumnya.

Dengan kertas yang berkualitas tinggi dan tingkat pengamanan tinggi ini, menurut Agus sulit untuk uang rupiah dipalsukan. "Selama ini uang Indonesia yang dipalsukan jauh lebih sedikit dibandingkan mata uang dunia lainnya," ujarnya.

Rupiah Tahun Emisi 2016 terdiri dari tujuh pecahan uang rupiah kertas dan dan empat pecahan uang logam. Uang rupiah kertas terdiri dari pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sementara itu, untuk uang rupiah logam terdiri dari pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.

Baca juga: Pengaman di Uang Rupiah Baru Capai 12 Unsur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement