Sabtu 21 Jan 2017 22:10 WIB

Balai Besar Konservasi Periksa Pengelolaan Kebun Binatang Bandung

Red: Esthi Maharani
 Beruang madu meminta makanan kepada para pengunjung di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (19/1).
Foto: Mahmud Muhyidin
Beruang madu meminta makanan kepada para pengunjung di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat akan melaporkan hasil rapat pertemuan antara LSM Yayasan Scorpion Indonesia dengan pengelolaan Yayasan Margasatwa Taman Sari Bandung selaku pengelola Kebun Binatang Bandung kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Rapat pertemuan yang digelar di Kantor Pengelola Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari Kota Bandung, pada Sabtu siang tersebut digelar terkait kondisi salah satu koleksi satwanya yakni seekor beruang madu yang dikabarkan kelaparan.

"Jadi proses pemeriksaan semua aspek bukan hanya Beruang (Madu) tapi juga setelah kematian Gajah Yani ada enggak progres, kemudian yang lain-lain juga kita cek semua. Rencananya Senin (23/1) akan ketemu Ibu Menteri LHK," kata Kepala Balai BKSDA Jawa Barat Sustyo Iriyono.

Menurut dia, sebelumnya BBKSDA Jawa Barat telah menerjunkan tim untuk memeriksa kondisi kesehatan seluruh satwa yang menjadi koleksi Kebun Binatang Bandung terkait adanya laporan kondisi beruang madu yang diduga kelaparan.

Ia menuturkan persoalan tentang tata kelola lembaga konservasi seperti Kebun Binatang harus terus dievaluasi guna mencegah terjadinya insiden di Kebun Binatang Surabaya.

"Jadi harapan saya, kalaupun kualitas kebun binatang tidak seperti luar negeri minimal mendekati yang layak lah. Sehingga saya tidak ingin Kebun Binatang Bandung menjadi Kebun Binatang Surabaya jilid dua, semua juga prihatin," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement