Kamis 02 Feb 2017 02:12 WIB

Konjen AS Gelar Pertunjukan Wayang Potehi

Red: Yudha Manggala P Putra
Pertunjukan wayang potehi.
Foto: Antara
Pertunjukan wayang potehi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya bersama seniman asal Kelenteng Gudo, Jombang, Rabu (1/2) menggelar pertunjukan Wayang Potehi untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2568.

"Kami sangat senang bisa menggelar pertunjukan Wayang Potehi di gedung Konsulat, dan mengajak tamu undangan untuk menikmati salah satu warisan budaya masyarakat keturunan Cina di Indonesia yang terjaga dengan baik," kata Konsul Jenderal AS di Surabaya Heather Variava dalam sambutannya.

Heather menambahkan bahwa baik Amerika dan Indonesia adalah negara yang merayakan keberagaman masyarakatnya. "Kita semua bertanggung jawab untuk merangkul keragaman budaya karena dunia ini menjadi indah karena ada keragaman budaya penduduknya," tutur Heather Variava.

Dia mengatakan acara tersebut adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya Konjen pernah mementaskan kesenian Wayang Potehi di tahun 2014. "Namun, ada yang berbeda di tahun ini karena pertunjukan dilaksanakan bersama @America, sebuah pusat kebudayaan Amerika di Jakarta melalui teknologi 'video conference'," paparnya.

Sebelum pertunjukan, penulis buku sejarah Wayang Potehi, Ardian Purwoseputro dari Yayasan Po Tee Hie Fu He An dan Museum Gudo dari Desa Gudo, Jombang memberikan presentasi tentang Wayang Potehi di @America Jakarta.

"Setelah itu disusul dengan pertunjukan wayang potehi oleh asisten dalang dan pemusik yang berada di myAmerica Surabaya dengan mengikuti arahan diri dalang Toni Harsono yang berada di @America Jakarta melalui sambungan internet," tambahnya.

Dia menjelaskan, pertunjukan ini menampilkan Kisah Tuga Negara atau San Kuo Yen I, sebuah karya sastra klasik Tiongkok yang berlatar belakang peristiwa-peristiwa sejarah pada zaman Tiga Negara (220 M-280 M) yang mengikuti tumbangnya Kerajaan Han (206 SM 220 M).

Acara yang berlangsung selama dua jam ini dihadiri oleh Bupati Jombang Dr Ec H Nyono Suharli Wihandoko, tokoh masyarakat Tionghoa Indonesia di Jawa Timur, budayawan, akademisi, tokoh agama, dam tokoh masyarakat. "Gong Xi Fa Cai 2568. Semoga Imlek membawa rejeki yang berlimpah dan kesehatan bagi kita semua," katanya di akhir acara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement