Selasa 07 Feb 2017 13:35 WIB

JPPR: Demo di Masa Tenang Bisa Pengaruhi Massa Mengambang

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, mengatakan demonstrasi yang dilakukan di masa tenang Pilkada Serentak 2017 akan mempengaruhi pilihan para warga yang belum menentukan pilihan (undecided voters). Persentase undecided voters diperkirakan sebanyak 10 persen.

"Aksi unjuk rasa yang dilakukan pada masa tenang  tidak terlalu signifikan pengaruhi pemilih.  Sebab, mayoritas pemilih sudah menentukan pilihannya," ujar Masykurudin di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (7/2).

Selain itu, aksi demonstrasi justru diperkirakan akan menguatkan pilihan mayoritas warga. Jika aksi demonstrasi sesuai dengan pandangan warga, maka akan menguatkan pilihan mereka. Sebaliknya, aksi demo juga akan menguatkan pilihan warga yang tidak sepakat dengan sikap pendemo.

"Aksi diperkirakan hanya akan mempengaruhi pilihan para undecided voters yang jumlahnya diperkirakan hanya 10 persen. Pengaruh aksi pun bisa naik turun kepada mereka," lanjut Masykurudin.

Meski begitu, suara dari para undecided voters tetap akan berpengaruh kepada perolehan suara para paslon. "Namun, pengaruh ini pun tidak signifikan. Yang  justru signifikan adalah seberapa besar animo warga yang mendukung paslon  hadir di TPS," tegasnya.

Masykurudin juga mengingatkan bahwa ujaran kebencian akan semakin banyak terlontar saat hari tenang Pilkada DKI Jakarta. Aparat dan penyelenggara Pilkada diharapkan dapat melakukan tindakan tegas terhadap potensi ini.

Terpisah, Menteri  Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, meminta seluruh elemen masyarakat menjaga suasana kondusif saat masa tenang Pilkada. "Pemerintah meminta seluruh elemen  mensukseskan Pilkada serentak agar berjalan secara demokratis. Saya harap seluruh elemen masyarakat menjaga suasana kondusif pada masa tenang," ujar Tjahjo melalui keterangan tertulisnya, Selasa.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial tentang rencana demonstrasi Aksi Bela Agama, Aksi Bela Ulama yang akan digelat pada 11, 12, dan 15 Februari 2017. Adapun saat itu telah memasuki masa tenang pilkada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement