Kamis 16 Feb 2017 19:40 WIB

Maybank Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 1,95 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
 Presdir Maybank Indonesia Taswin Zakaria (kiri) berbicara saat menyampaikan laporan keuangan 2016 di Jakarta, Kamis (16\2).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Presdir Maybank Indonesia Taswin Zakaria (kiri) berbicara saat menyampaikan laporan keuangan 2016 di Jakarta, Kamis (16\2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) hingga akhir 2016 membukukan laba bersih sebesar Rp 1,95 triliun. Nilai ini naik 71 persen bila dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya (year on year) sebesar Rp 1,14 triliun.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menuturkan, kinerja perseroan pada 2016 didukung oleh pendapatan bunga bersih yang lebih baik disertai dengan pengelolaan biaya secara disiplin dan tingkat pencadangan yang lebih baik untuk NPL. Pendapatan bunga bersih tumbuh 10,8 persen menjadi Rp 6,6 triliun dari Rp 6,0 triliun pada 2015. 

"Pencapaian ini dapat diraih di tengah ekonomi yang melambat dan iklim bisnis yang penuh tantangan," ujar Taswin dalam pernyataan resminya, Kamis (16/2). 

Pinjaman tumbuh sebesar 2,9 persen menjadi Rp 115,7 triliun dari Rp 112,5 triliun pada 2015. Pertumbuhan pinjaman Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Komersial bank, kata Taswin, terus menjadi tulang punggung dan menghasilkan pendapatan dengan pertumbuhan 12,3 persen menjadi Rp 51,5 triliun. 

"Pinjaman perbankan ritel turun 15,1 persen dari Rp 45,2 triliun per Desember 2015 menjadi Rp 38,4 triliun per Desember 2016, terutama disebabkan oleh perlambatan belanja konsumer," katanya.

Bank memperbaiki kualitas kredit sehubungan upaya restrukturisasi sepanjang tahun telah memberikan hasil yang positif. Tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) konsolidasian Bank sebesar 3,4 persen (gross) dan 2,3 persen (net) per Desember 2016 dibandingkan 3,7 persen (NPL gross) dan 2,4 persen (NPL net) tahun lalu.  Bank mengurangi beban provisi sebesar 19,4 persen menjadi Rp 1,6 triliun dibandingkan tahun lalu. 

"Meskipun demikian, Bank tetap hati-hati dengan kualitas kredit sehubungan bisnis masih terkena dampak perlambatan ekonomi," kata Taswin.

Total simpanan nasabah tumbuh dari Rp 115,5 triliun pada tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2015 menjadi Rp 118,9 triliun pada 2016 dengan rasio. Rasio simpanan biaya murah (Current Account Saving Account/CASA) mencapai 38,7 persen. 

Adapun Maybank Syariah mencatat total pembiayaan tumbuh 61,2 persen dari Rp 8,7 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp 14,0 triliun pada Desember 2016. Sementara, total simpanan tumbuh 70,9 persen dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 10,9 triliun.  

Total aset Perbankan Syariah naik 45,3 persen menjadi Rp 23,2 triliun, memberikan kontribusi 13,9 persen dari total aset bank, sementara laba bersih naik 61,9 persen menjadi Rp 466,2 miliar pada Desember 2016 dari Rp 287,9 miliar pada Desember 2015.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement