Rabu 22 Feb 2017 13:04 WIB

Sambut HUT Ke-29, BSI Gelar Lomba Menulis Opini

Red: Irwan Kelana
BSI menggelar lomba menulis opini.
Foto: Dok BSI
BSI menggelar lomba menulis opini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menyambut hari lahirnya, Bina Sarana Informatika (BSI) menyelenggarakan kegiatan Lomba Menulis Opini dengan tema “Aku BSI, Menggagas Pendidikan Untuk Indonesia”.

Ketua Panitia  Rachmat Suryadithia mengatakan, kegiatan lomba menulis opini ini salah satu rangkaian perlombaan dalam menyambut hari lahir BSI yang ke-29. “Perlombaan lainnya, seperti menjawab soal maraton di Twitter, BSI Explore (swafoto di depan kampus BSI), video film tematik “AKU BSI”, debat antarorganisasi mahasiswa, paduan suara, serta BSI idol singing competition,” ujar Rachmat di Jakarta, Rabu (22/2/17).

Selain itu, lanjutnya, lomba ini juga untuk meningkatkan semangat menulis karya jurnalistik serta peka terhadap lingkungan sosial di sekitar terutama dalam  bidang pendidikan. “Melalui lomba menulis ini, BSI mengajak kepada sivitas akademi maupun masyarakat umum untuk berpartisipasi memberikan gagasan untuk perbaikan pendidikan di Indonesia,” kata Rachmat.

Rachmat menambahkan, lomba menulis opini yang ditujukan untuk masyarakat umum ini akan memilih tiga naskah terbaik dan berhak untuk mendapatkan hadiah. Selain itu, sebanyak tiga naskah terbaik dan 26 naskah finalis (total 29 naskah) akan dikumpulkan menjadi sebuah buku. Peserta lomba dapat memilih subtema, yakni “Posisi perguruan tinggi di masyarakat”, “Peran perguruan tinggi untuk kemajuan bangsa” serta “Kiprah perguruan tinggi di era digital”.

Rachmat menjelaskan, pengiriman tulisan dapat dilakukan dari sekarang hingga 27 Februari 2016 pukul 23.59 WIB. Tulisan dikirim dalam bentuk MS Word. Tulisan mininimal 600 kata/ 3 lembar A4 dengan ketentuan font Times New Roman, 12 pt, space 1,5 dan margin normal. Tulisan dikirim sesuai subjek dengan format ESAIHUTBSI_JudulTulisan_NamaPenulis, kirim ke alamat email tim.penulisan@bsi.ac.id.

Pemenang akan diumumkan pada tanggal 4 Maret 2016. Peserta melampirkan biodata dan nomor ponsel yang dapat dihubungi. “Naskah tidak boleh mengandung SARA. Keputusan tim dewan juri tidak dapat diganggu gugat dan naskah yang diterima menjadi milik panitia,” kata Rachmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement