Selasa 28 Feb 2017 09:14 WIB

Banjir di Pamekasan Berangsur Surut

Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir rob (ilustrasi)
Foto: Antara
Banjir rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Banjir yang melanda Kota Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur, Senin (27/2), akibat luapan Kali Semajid dan Kali Jombang, Selasa dini hari berangsur surut.

Berdasarkan pantauan, di Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan, hingga pukul 00.30 WIB genangan air akibat luapangan sungai itu tinggal setinggi 20 sentimeter. Sebelumnya pada sore hingga Senin malam, ketinggian genangan air banjir mencapai 60 sentimeter.

Bahkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu aparat jajaran Polres Pamekasan dan personel Kodim 0826 Pamekasan terpaksa menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga lanjut usia yang terjebak banjir.

"Kemungkinan tidak akan ada lagi banjir susulan, karena berdasarkan informasi dari tim reaksi cepat di hulu sungai tidak hujan lagi," kata koordinator tim penanggulangan bencana Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.

Banjir yang melanda Kota Pamekasan kali ini, akibat luapan Kali Semajid dan Kali Jombang menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah utara Pamekasan sejak pagi hingga sore hari.

Puluhan rumah warga di sepanjang aliran sungai terendam banjir. Banjir juga sempat menggenangi Rumah Sakit Aisyah di Jalan Amin Djakfar Pamekasan, sehingga membuat sebagian pasien dan keluarganya panik.

Sementara itu, meski banjir sudah surut, petugas gabungan dari BPBD Pemkab Pamekasan, aparat kepolisian dan TNI, hingga Selasa dini terus berjaga-jaga di lokasi bencana.

Selain memantau perkembangan banjir, para petugas gabungan ini juga menjaga perabotan rumah tangga milik warga terdampak banjir.

Berdasarkan catatan Antara, banjir yang melanda Kota Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Banjir serupa juga terjadi pada 3 Januari 2017. Kala itu, banjir merendam enam kelurahan dan satu desa di Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Dua rumah warga rusak akibat musibah bencana alam itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement