Rabu 08 Mar 2017 17:31 WIB

Warga Jambi Korban Banjir Capai 48 Ribu Jiwa

Red: Ilham
Seorang anak bermain sepeda menembus banjir di samping deretan rumah panggung di Arab Melayu, Pelayangan, Jambi, Selasa (7/3).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Seorang anak bermain sepeda menembus banjir di samping deretan rumah panggung di Arab Melayu, Pelayangan, Jambi, Selasa (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Warga Provinsi Jambi yang terdampak banjir akibat meluapnya sungai-sungai di provinsi ini terus bertambah. Catatan pejabat daerah, korban banjir hingga saat mencapai 48.714 jiwa.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Dalmanto mengatakan, banjir di Jambi terjadi di delapan kabupaten dengan 48 kecamatan, dan 170 desa. Total rumah yang terendam sebanyak 14.488 unit.

Delapan kabupaten itu yakni Sarolangun banjir terjadi di tiga kecamatan (11 desa) dengan rumah terendam sebanyak 670 unit, Merangin di sembilan kecamatan (17 desa) rumah terendam sebanyak 1.494 unit, Bungo 14 kecamatan (52 desa) dengan rumah terendam 6.049 unit atau lokasi banjir terparah, dan Tebo empat kecamatan (24 desa) rumah terendam sebanyak 2.561 unit.

Kemudian, Kabupaten Batanghari banjir terjadi di tujuh kecamatan (38 desa) dengan rumah terendam sebanyak 3.288 unit, Muarojambi satu kecamatan (1 desa) rumah terendam sebanyak 250 unit, Tanjungjabung Barat enam kecamatan (9 desa) rumah terendam 176 unit, dan Kota Jambi satu kecamatan (1 kelurahan) dan banjir baru mengenangi perkarangan warga.

Sedangkan korban jiwa akibat banjir terjadi di Kota Jambi satu orang (meninggal), Merangin satu orang (meninggal), dan Bungo satu orang (hilang). "Data ini update Rabu (8/3). Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi sejak 28 Februari 2017 dan menyebabkan meluapnya sungai-sungai yang ada di hulu Sungai Batanghari," kata Dalmanto.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum, yakni enam unit fasilitas kesehatan, 48 unit fasilitas pendidikan, 18 fasilitas ibadah, dua kantor, tujuh jembatan, dan 10 titik jalan. Dalmanto mengatakan, saat ini upaya yang dilakukan pemerintah adalah penempatan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Sosial (Dinsos) di titik-titik banjir.

Dalmanto menambahkan, tindak lanjut yang dilakukan adalah antisipasi banjir berikutnya mengingat potensi hujan di Jambi masih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement