Ahad 16 Apr 2017 16:00 WIB

Kantong Budaya di Sleman akan Dikembangkan Jadi Desa Budaya

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan.
Foto: dok.Istimewa/Kemenpar
Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Upaya mewujudkan masyarakat berbudaya di Kabupaten Sleman dilakukan secara berjenjang. Plt Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantoro menjelaskan upaya tersebut diawali dengan mengembangkan kantong-kantong budaya yang memiliki potensi dasar.

Kemudian potensi tersebut dikembangkan menjadi rintisan desa budaya dan akhirnya menjadi desa budaya. “Semua desa memiliki potensi kebudayaan. Tugas pemerintah ya mengarahkan dan membina aktivitas budaya masyarakat agar kebudayaan yang ada mengerucut pada suatu titik, sehingga terwujud masyarakat berbudaya sesuai dengan visi Pemkab Sleman,” kata Aji.

Adapun salah satu program yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menyelenggarakan Gelar Potensi Seni dan Budaya di desa-desa yang memiliki potensi dasar. Seperti yang telah digelar di Embung Serut, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sabtu (15/4).

Bupati Sleman Sri Purnomo pun mengapresiasi terselenggara kegiatan Gelar Potensi dan Seni Budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pemdes Banyuraden. Menurutnya potensi budaya yang ada di Banyuraden dan desa lainnya bisa digali dengan maksimal. Lalu dikembangkan, sampai desa-desa tersebut menjadi salah kantong-kantong budaya di Sleman.

“Banyuraden merupakan salah satu desa di Kabupaten Sleman yang seringkali menyelenggarakan event budaya, bahkan ada acara budaya tahunan yang rutin diselenggarakan. Saya berharap event-event budaya seperti itu terus dijaga dan dikembangkan, agar Banyuraden mampu menjadi kantong budaya di Sleman,” kata Sri.

Adapun Gelar Potensi dan Budaya yang diselenggarakan di Banyuraden terdiri dari beberapa rangkaian acara. Di antaranya talkshow kebudayaan, penampilan 10 maca tarian tradisional dan modern, bazar aneka potensi budaya, sholawat, karawitan, serta kethoprak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement