Senin 24 Apr 2017 00:32 WIB

Anggota DPR RI dan DPRD Cekcok di Kuburan

Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo.
Foto: dpr
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Perilaku tak terpuji kembali dipertontonkan wakil rakyat. Adalah anggota DPR RI Mukhtar Tompo dan anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Syamsuddin Karlos yang terlibat percekcokan di areal pemakaman mantan Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur, Kampung Bungloe, Desa Bontomate'ne, Kecamatan Turatea, Kabupaten Takalar.

"Saya memang lebih muda dari dia (Syamsuddin Karlos), tapi saya menganggap saya lebih dewasa," ujar Mukhtar menanggapi perselisihan itu saat dikonfirmasi, Ahad (23/4).

Muktar Tompo yang sekarang di Komisi VII DPR RI itu berada di tanah kelahirannya, Kabupaten Jeneponto untuk menghadiri pemakaman dari tokoh Jeneponto Supomo Guntur yang juga mantan Wakil Wali Kota Makassar. Dirinya mengaku, sedih dengan sikap yang ditunjukkan oleh seniornya itu karena pertikaian yang dimulai dari perdebatan tentang pembangunan waduk Kelara Kareloe itu berakhir dengan naiknya emosi dari Karlos kemudian berlanjut dengan saling tendang.

Legislator Hanura yang pernah berselisih dengan mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Chappy Hakim itu mengungkapkan, jika semua itu bermula ketika dirinya hendak memasuki areal pemakaman. "Awalnya itu, saya dipanggil sama teman dan diajak berbincang. Ada juga Karlos di situ dan kemudian Karlos bilang ke saya kalau saya ini tidak paham mengenai waduk Kareloe. Saya paparkan semua hasil kunjunganku dan setelah itu saya diserang sama Karlos dan saya membalasnya. Banyak saksi kok yang lihat itu," ujarnya.

Menurut dia, dirinya secara refleks membalas perlakuan Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu yang ingin menamparnya dan menendangnya. "Dia menendang saya dan saya refleks membalasnya dan menendangnya juga. Setelah itu sudah banyak warga yang melerai kita," ucapnya.

Atas insiden yang terjadi itu, dirinya berharap, jika kejadian tersebut tidak lagi diperpanjang dan ia mengaku telah memaafkan perlakuan dari sejawatnya tersebut.

Sementara itu, anggota DPRD Sulsel Syamsuddin Karlos justru mengaku, jika insiden yang terjadi itu karena didahului oleh tindakan tidak terpuji dari Mukhtar Tompo. Dia bahkan mengaku, jika dirinya tersulut emosi karena Mukhtar melontarkan perkataan tidak pantas untuk didengar yang kemudian membuat dirinya naik pitam.

Karlos juga membantah dirinya melakukan penyerangan terhadap Muhtar Tompo seperti diucapkannya dalam beberapa pemberitaan yang menyebut jika dirinya ditampar dan ditendang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement