Selasa 09 May 2017 11:25 WIB

Pelayanan Kesehatan Penderita HIV-AIDS di Pangandaran Meningkat

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pangandaran patut bersenang hati karena pelayanan kesehatan akan meningkat dengan kehadiran klinik Anti Retroviral (ARV) di Puskesmas Parigi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Ahmad Marzuki mengatakan pasien HIV/AIDS di Pangandaran nantinya tidak perlu berobat jauh. Selama ini, mereka kerap mengakses pengobatan di RSUD Kota Banjar sebagai layanan terdekat.

“Selama ini ada 22 ODHA warga Pangandaran yang berobat di Kota Banjar dan lima di antaranya sudah mulai berobat di sini. Nantinya, kami upayakan agar seluruhnya bisa mendapat pelayanan di Puskesmas Parigi,” katanya dalam peresmian klinik, Senin (8/5).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran terdapat 43 kasus HIV/AIDS. Sehingga, ia berharap dengan adanya klinik ARV bisa meningkatkan kesehatan para penderita HIV/AIDS.

“Saya harapkan, keberadaan klinik ini juga akan menambah semangat bagi ODHA untuk tetap menjaga kesehatannya,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang juga hadir dalam peresmian mengatakan pembukaan klinik ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam melayani warga. Ia juga ingin supaya ada penambahan jumlah dokter di puskesmas itu.

"Sekarang baru ada satu dokter yang bertugas. Mungkin ke depan minimal harusnya ada dua lagi dokter yang bertugas di sini,” harapnya.

Diketahui, pembukaan klinik ARV di Puskesmas Parigi memperoleh dukungan AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia yang bekerja sama dengan  Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kab. Pangandaran serta Yayasan Mata Hati. Adapun AHF merupakan organisasi HIV/AIDS internasional yang telah bekerja di 38 negara di dunia.

Dukungan AHF untuk program HIV/AIDS di Indonesia, dimulai sejak 2016 untuk dua provinsi prioritas yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat. Dukungan tersebut meliputi sejumlah program prioritas, di antaranya peningkatan akses layanan HIV/AIDS seperti tes HIV dan pengobatannya serta penyediaan layanan HIV/AIDS yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement