REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia dan Swedia sepakat meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan pers bersama dengan Raja Swedia Carl XVII Gustaf di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, menyampaikan berbagai persamaan politik luar negeri dapat menjadi peluang bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasamanya.
"Indonesia dan Swedia memiliki banyak sekali persamaan dalam politik luar negeri. Berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB, mendukung kemerdekaan Palestina, dan bahkan kita sepakat kerjasama trilateral untuk membantu Palestina sejak 2015. Kita mengutamakan penyelesaian damai dalam menangani konflik-konflik yang ada. Hal ini tentu saja merupakan aset yang harus dikapitalisasi," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5).
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi terkait kesamaan kedua negara, Raja Swedia memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, kerjasama antara Indonesia dan Swedia dapat tercapai dengan adanya kesamaan dari nilai-nilai fundamental yang dianut oleh kedua negara.
"Kolaborasi ini didasarkan pada nilai fundamental yang sama-sama kami anut. Seperti demokrasi, kebebasan berpendapat, dan toleransi," ujar Raja Carl.
Lebih lanjut, Raja Swedia juga memuji pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah ini dinilainya sebagai sebuah investasi terbaik bagi masa depan Indonesia dan menjadi peluang untuk meningkatkan kerjasama.
"Saat ini Indonesia membuat sebuah investasi yang sangat baik untuk masa depan, seperti misalnya pembangunan infrastruktur dan pengembangan energi. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk dapat bekerja bersama-sama," ucapnya.
Tak hanya itu, keduanya juga membicarakan mengenai masalah lingkungan, terutama terkait pengelolaan hutan. Masalah lingkungan ini juga menjadi perhatian Swedia sehingga kedua negara diharapkan dapat menjalin kerjasama dalam bidang ini.
"Pengelolaan hutan berkelanjutan merupakan isu penting untuk Swedia, sama seperti Indonesia... Swedia memiliki komitmen jangka panjang dan berkesinambungan untuk itu, yakni kerjasama jangka panjang untuk hutan dunia," kata Raja Carl.
