Dengan Ontel, Pak Tua 75 Tahun Taklukkan Jalur Tengkorak

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto

Kamis 22 Jun 2017 13:20 WIB

Mbah Hasan (75 tahun), ditemani anak bungsunya Santi Yunita (17 tahun) beristirahat di Area SPBU Mundu Sari, Kecamatan Pusaka Negara saat mudik, Subang, Selasa (20/6) malam. Mbah Hasan sering mudik menggunakan sepeda ontel dari Depok menuju Purbalingga ditemani anaknya. Foto: Yasin Habibi/Republika Mbah Hasan (75 tahun), ditemani anak bungsunya Santi Yunita (17 tahun) beristirahat di Area SPBU Mundu Sari, Kecamatan Pusaka Negara saat mudik, Subang, Selasa (20/6) malam. Mbah Hasan sering mudik menggunakan sepeda ontel dari Depok menuju Purbalingga ditemani anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, Sepeda motor dan mobil berseliweran di Jalur Pantura yang melintasi Kabupaten Subang. Di antara deru mesin kendaraan, sepeda ontel yang dikendarai pak tua berusia 75 tahun melaju perlahan menyusuri jalur 'tengkorak' pantura.

Sepeda onthel yang dikendarai pak tua telah menginjakkan rodanya di luar Pulau Jawa. Pengalamannya mengalahkan sepeda motor yang sedang melaju cepat di Jalur Pantura malam ini. Tanpa ragu, sepeda onthel pak tua menaklukkan pantura di bulan puasa.

Pak tua bersama sepeda ontelnya memulai perjalanan dari Cilodong, Depok, pada Senin (19/6) pagi. Sampai di Pusaka Nagara, Kabupaten Subang pada Selasa (20/6) malam. Di usianya yang genap 75 tahun, pak tua menghadapi ratusan kilometer jalur pantura untuk sampai ke kampung halamannya.

"Saya mudik dari Cilodong ke Kabupaten Purbalingga, di Desa Kalimana, Kecamatan Kalimana," kata Mbah Hasan sembari meminum secangkir teh di sebuah warung di pinggir Jalan Pantura, Selasa (20/6) malam.

Mbah Hasan yang sudah menginjak usia 75 tahun berprofesi sebagai tukang bangunan di Ibu Kota dan sekitarnya. Dia mengayuh sepeda siang dan malam untuk bertemu anak dan cucu di kampung halamannya. Dia juga membawa oleh-oleh dari Ibu Kota untuk keluarganya di kampung.

Baginya mengayuh sepeda ratusan kilometer bukan hal yang asing. Sebab, dia telah mengayuh sepeda ke sejumlah kabupaten dan kota di Pulau Jawa. Bahkan pernah mengayuh sepeda onthelnya sampai ke Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mbah Hasan mengaku, mengayuh sepeda dari Jakarta ke Purbalingga sudah sangat sering. Kalau sedang ada keperluan ke kampung halaman juga pulang naik sepeda onthel dari Jakarta.

"Sudah sering, nggak tahu berapa kali pulang kampung naik sepeda, tidak kehitung berapa kali," ujarnya ketika wajah keriputnya sedang tersenyum.

Mbah Hasan biasanya mengayuh sepeda onthel selama empat hari untuk sampai ke Purbalingga. Memulai perjalanan di pagi hari bersamaan terbitnya matahari. Sekitar pukul 22.00 malam Mbah Hasan menepi.

Menurutnya, perjalanan di malam hari cukup menyulitkan ketika lampu penerang jalan minim, sehingga memaksanya untuk berhenti goes. "Kalau istirahat untuk tidur biasanya di masjid," ujarnya.

Di Pulau Jawa memang tidak akan kesulitan mencari masjid. Hampir di setiap desa/ kelurahan terdapat masjid. Sebab itulah masjid menjadi pilihan Mbah Hasan untuk tempat beristirahat.

Karena bersepeda sudah menjadi kebiasaan sekaligus kesukaan sejak usia 15 tahun, dikatakan Mbah Hasan, sehingga aktivitas goes tidak mengganggu puasanya. Meski sedang melakukan perjalanan menuju Purbalingga dengan menyusuri jalur pantura, Mbah Hasan mengaku tetap menjaga puasa.

Namun, perjalanan Mbah Hasan ke kampung halaman kali ini sedikit berbeda. Dia tidak tahu apakah akan sampai ke Purbalingga tepat waktu, sesuai yang ditargetkan. Sebab, putri bungsunya yang masih berusia 17 tahun menemani perjalanan pak tua menyusuri pantura.

"Ikut goes dari Cilodong ke Purbalingga untuk menemani bapak, karena bapak sendirian," kata putri bungsu Mbah Hasan, Santi Yunita yang berbicara sedikit malu-malu. Akan tetapi, fisik Santi belum setangguh ayahnya. Sehingga tidak bisa dipastikan akan sampai kapan di Purbalingga.

Tidak seperti ayahnya, Santi baru memulai hobinya selama sekitar enam tahu. Dia mengaku, mulai menyukai sepeda sejak berusia 11 tahun. Kini, Santi mulai belajar memacu sepeda onthelnya melintasi kota dan kabupaten yang ada di Pulau Jawa.

Terpopuler