REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pembangunan kawasan semipedestrian di sisi timur Malioboro akhir 2017 selesai. Kemudian akan dilanjutkan di tahun 2018 pembangunan kawasan semi pedestrian di sisi barat Malioboro.
"Apabila dimulai pembangunan di sisi barat Malioboro akan disiapkan tempat khusus untuk mangkal dan becak yang selama ini biasa mangkal di sisi barat Malioboro," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Gatot Saptadi pada acara gathering pers dengan tema “Perkembangan Revitalisasi Malioboro'', di Bilik Kayu Heritage Resto Yogyakarta, Selasa (18/7).
Revitalisasi kawasan semi pedestrian sisi barat Malioboro sama dengan yang sisi timur Malioboro. Yang menjadi problem revitalisasi kawasan semipedestrian di sisi barat adalah untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) bagaimana menyimpan gerobaknya. Karena diharapkan pada malam hari tidak ada gerobak yang mengganggu pemandangan seperti sekarang gerobak PKL masih tidak tertata rapi.
''Memang tidak mudah menata PKL dengan heterogenisasi. Rencananya tahun 2018 di Gedung Eks Bioskop Indra nantinya akan digunakan untuk menampung sebagian PKL. Diharapkan di tahun 2019 di Gedung Eks Bioskop Indra di tahun 2019 menjadi kawasan pusat belanja , jelasnya.
Bangunan toko-toko di sepanjang Malioboro akan diangkat orisinil seperti yang ada sekarang ini dan tidak akan diubah menjadi bangunan modern. Agar rapi untuk papan nama toko diatur menempel bangunan.Pemerintah akan membantu pemilik toko berupa cat dan peralatan lainnya.
Lebih lanjut Gatot mengatakan apabila kawasan pedestrian sisi timur dan sisi barat selesai dibangun, nantinya yang menjadi jalan hanya di tengah dan kendaraannya hanya khusus becak kayuh, andong dan angkutan TransJogja. Agar orang nyaman saat berjalan-jalan di sepanjang Malioboro.
Selanjutnya untuk tempat parkir di sekitar Malioboro akan disiapkan di beberapa titik parkir yakni di Abu Bakar Ali, Ngabean, di Pasar Sore Beringharjo sedang dalam proses perencanaan dan pembangunan, belakang Toko Ramai, eks UPN serta di sirip kanan dan kiri Malioboro.
