Sabtu 29 Jul 2017 12:51 WIB

Yang Tuduh Islam Anti-Pancasila, Harus Belajar Sejarah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid
Foto: humas MPR
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia tak lepas dari kontribusi dan pengorbanan umat Islam di Indonesia. Karena kontribusi umat Islam dalam perjuangan menuju Indonesia mereka begitu besar.

"Banyak ulama yang memimpin umatnya mengangkat senjata untuk melawan penjajah. Termasuk lahirnya resolusi jihad, menentang kembalinya panjajah," katanya saat sosialisasi Empat Pilar MPR kepada 1.000 pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) se-Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/7).

Pengorbanan umat Islam itu, menurut Hidayat, bukan hanya pada masa perjuangan fisik.  Jelang Indonesia merdeka, tokoh tokoh umat Islam rela menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta, untuk memenuhi aspirasi masyarakat Indonesia Timur. "Karena itu tidak benar kalau ada yang mengatakan islam anti Pancasila dan NKRI," ujarnya.

"Buktinya, umat Islam sudah banyak berkorban untuk lahir dan tetap utuhnya Indonesia. Mereka yang menuduh Islam anti Pancasila, itu berarti harus belajar sejarah," kata Hidayat.

Pada kesempatan itu, Hidayat menegaskan, Indonesia dan Islam itu sudah menyatu sejak lama. Sehingga dia tidak setuju kalau ada pihak yang megkotak-kotakkan Islam dengan Indonesia. Seolah-olah antara Islam dan Indonesia berdiri sendiri, dan tidak saling berhubungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement