Senin 31 Jul 2017 00:15 WIB

Dzikir Kebangsaan Diharapkan Kokohkan Rasa Cinta Tanah Air

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Istana Negara akan menjadi tempat pelaksanaan Dzikir Kebangsaan pada 1 Agustus 2017.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Istana Negara akan menjadi tempat pelaksanaan Dzikir Kebangsaan pada 1 Agustus 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lunturnya sikap tenggang rasa di kehidupan masyarakat Indonesia saat ini membuat Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) turut prihatin. Karena itu, MDWH akan menggelar dzikir akbar bertajuk Dzikir Kabangsaan di Istana Negara pada Selasa (1/8).

Ketua Umum MDHW, KH Musthofa Aqil Siradj berharap dzikir akbar tersebut bisa dijadikan momentum untuk mempersatukan bangsa. Menurut dia, mencintai Tanah Air merupakan bagian dari ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan bangsa. "Kami berharap melalui acara Dzikir Kebangsaan nanti, rasa cinta Tanah Air kita makin kokoh. Dan tali persaudaraan kita makin erat," ujar Kiai Musthofa Aqil kepada Republika.co.id belum lama ini.

Selain merupakan bagian dari ukhuwah wathaniyah, lanjut Kiai Musthofa, mencintai Tanah Air sebagaimana difatwakan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari adalah juga merupakan bagian dari iman, yaitu hubbul wathon minal iman.

Menurut Kiai Musthofa, mencintai negara itu sangat penting karena keamanan suatu negara dapat menguatkan rasa keimanan seseorang. Bila negara aman dan damai maka dalam beribadah pun seseorang akan menjadi lebih tenang. "Benar tidak, jika negara kita tenteram bisa menguatkan rasa keimanan? Bila negara aman dan damai pastinya dalam beribadah pun akan menjadi lebih tenang," ucap adik kandung Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj ini.

Kiai Musthofa menjelaskan bahwa pentingnya Tanah Air juga dapat dilihat di zaman Rasulullah SAW. Saat itu, kata dia, Nabi Muhammad ingin memiliki Tanah Air sehingga harus hijrah dari Mekkah ke Madinah. Nabi ingin mempunyai Tanah Air sendiri sehingga dakwah Islam bisa berkembang dengan pesat. "Kita bisa tengok sejarah Rasulullah SAW. Beliau saat itu hijrah dari Mekkah ke Madinah dalam rangka ingin punya Tanah Air. Itu dilakukan agar dakwah Islam bisa berjalan lancar," kata dia.

Sementara, Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi yang juga Ketua Pelaksana Dzikir Kebangsaan mengungkapkan, persiapan acara yang rencananya dihadiri 2.000 alim ulama serta tokoh nasional tersebut sudah hampir 100 persen. Sebagian undangan peserta juga telah didistribusikan dan berbagai kelengkapan lainnya sudah selesai dikerjakan.

Menurut Hery, Dzikir Kebangsaan merupakan rangkaian acara dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-72. Ia berharap peserta yang dzikir nanti memantapkan niatnya untuk mendoakan agar NKRI tetap terjaga. "Alhamdulillah, hasil rapat kepanitiaan, persiapan sudah hampir 100 persen. Saat ini undangan sudah mulai didistribusikan. Ada sekitar 2.000 peserta dari berbagai elemen bangsa nanti yang hadir," jelas Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement