Jumat 04 Aug 2017 04:45 WIB

'Pernyataan Waketum Gerindra Jadi Pelajaran Bagi Politikus'

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Gerindra
Foto: Republika/Prayogi
Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian yang terjadi pada Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyouno dianggap sebagai sebuah pelajaran bagi aktivis dan petinggi partai politik (Parpol). Selain itu, Arief pun diprediksi tak akan dipecat oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Arief sudah minta maaf kepada Megawati. Ini pelajaran bagi aktivis dan petinggi parpol agar dapat membedakan diri dari pakar atau pengamat yang tidak melabelkan diri sebagai politisi parpol," ujar pengamat politik dari Network for South East Asian Studies (NSEAS) Muchtar Effendi kepada Republika.co.id, Kamis (3/8).

Ia pun menyebutkan, Prabowo tidak mungkin memecat atau mencopot Arief dari jabatannya karena pernyataannya di publik. Menurutnya, meski sering berbicara sarat konflik, Arief masih memiliki karakter terbuka.

"Arief ini sering mengkritik atau mendukung sesuatu atas nama Waketum Gerindra. Dia (juga) suka berbicara sarat konflik. Tapi, dia masih mau minta maaf kalau salah, masih punya karakter terbuka," terang Muchtar.

Sebelumnya, Arief menyebut Presiden Joko Widodo dan PDIP membohongi rakyat karena menghendaki ambang batas presiden 20 persen. Arief menambahkan, perilaku PDIP sebagai partai pendukung pemerintah menunjukkan sikap antikritik yang sama dengan PKI.

"Jadi wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI, habis sering buat lawak politik dan nipu rakyat sih," kata Arief dalam keterangannya, Senin (31/7). Setelah ramai diperbincangkan, Arief pun mengirimkan surat permintaan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader PDIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement