Selasa 08 Aug 2017 00:45 WIB

Targetkan Juara Umum SEA Games, Pemerintah Perlu Berkaca

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Yayuk Basuki
Foto: Antara
Yayuk Basuki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Bidang Olahraga dan Pendidikan DPR RI Yayuk Basuki mengatakan pemerintah perlu berkaca kalau menargetkan juara umum SEA Games 2017. Target dalam sebuah pesta olahraga harus dibarengi dengan dukungan pemerintah ketika atlet-atlet melakukan persiapan. 

"Waduh... juara umum? Sekarang begini, pemerintah harusnya berkaca diri, ya," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, Senin (7/8). 

Selama ini, dia menerangkan, pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang olahraga kerap tersendat. Dukungan anggaran pun tidak lancar. "Bahkan, kemarin di SEA Games tahun ini, pemerintah nggak mendukung permintaan kekurangan untuk atlet. Terus sekarang maunya, juara umum. Yang realistis saja lah," kata dia.

Legenda tenis Indonesia itu tidak bermaksud meremehkan kemampuan atlet Indonesia. Ia menuturkan pernyataan Presiden Joko Widodo mungkin bermaksud untuk memotivasi atlet-atlet yang akan berlaga di Kuala Lumpur, Malaysia, bulan ini. Namun, dengan perhelatan yang tinggal menghitung hari, pernyataan seperti itu justru bisa menjadi beban. Selain itu, dia menyatakan, pernyataan menargetkan juara umum tidak sebanding antara permintaan dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah. 

"Sekarang begini, atlet selalu digencet. Harus juara umum. Harus kejar target nomor satu. Tapi. atletnya sendiri nggak di-support (dukung)," kata dia. 

Kalau pemerintah mau mencanangkan Indonesia menjadi juara umum, dia menuturkan, seharusnya dibuktikan dengan terbentuknya sistem dan pendanaan yang mendukung untuk ke sana. Semua atlet memahami bahwa olahraga bukan sesuatu yang instan. 

Olahraga merupakan ivestasi jangka panjang untuk kemajuan atlet-atlet nasional. "Makanya selalu kami tegaskan kepada pemerintahan, kalau untuk memajukan prestasi olahraga kita, harus ada sistem yang dibangun bersama. Termasuk sistem pendanaan, penggajian, sarana pelatihan," kata Yayuk menerangkan. 

Menilik persiapan atlet tahun ini, Yayuk pun berpendapat Indonesia tidak punya peluang meraih juara. "Tidak realistis sama sekali. Ujug-ujug minta juara umum," kata dia. 

Target realistis kontingen Indonesia, Yayuk menerangkan, seperti yang diutarakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam rapat kerja terakhir di Komisi X DPR RI yakni peringkat tiga. "Target itu, pemerintah sampaikan, dengan alasan-alasan tertentu. Salah satunya alasan ada 10 cabor kita yang tidak dipertandingkan di SEA Games," kata dia. 

Peringkat tiga memang bukan hasil terbaik. Namun, Yayuk menyatakan, target itu merupakan yang paling realistis. "Kalau bisa dicapai, itu sudah sangat baik menurut pandangan saya," kata dia. 

Sebab, pada SEA Games 2015 di Singapura, Indonesia hanya berakhir di peringkat lima klasemen dengan perolehan 47 medali emas. Jika pada penyelenggaraan tahun ini Indonesia bisa naik ke peringkat tiga maka Indonesia berarti mampu meningkatkan prestasi. "Itu sudah sangat luar biasa," kata dia. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas kontingen di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin. Dia pun meminta kontingen Indonesia merebut juara umum dalam perhelatan ke-29 kali ini. 

"Ya, kita sebagai negara besar mestinya targetnya seperti itu, kan tadi sudah saya sampaikan,sudah berapa kali kita juara umum? Kalau jadi 11 kan jauh lebih baik," kata Jokowi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/8).

Namun, Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Laksamana TNI (Purnawirawan) Achmad Sutjipto menyatakan, pemerintah tidak menargetkan peringkat pertama dalam klasemen perolehan medali di pesta antarnegara di Asia Tenggara itu. "Enggak. Anda salah mendengar itu," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement