Selasa 08 Aug 2017 15:29 WIB

Harga Cabai di Medan Naik Terdampak Erupsi Sinabung

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Karo, Sumatra Utara menonton  Gunung Sinabung yang kembali meletus, Rabu (2/8)
Foto: Endro Rusharyanto/AP
Warga Karo, Sumatra Utara menonton Gunung Sinabung yang kembali meletus, Rabu (2/8)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tingginya aktivitas gunung Sinabung di Karo, Sumut, beberapa waktu terakhir berdampak pada harga cabai di kota Medan. Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional, harga komoditas ini mengalami kenaikan.

Di pasar Petisah, saat ini, cabai merah dijual dengan harga Rp 30 ribu dari sebelumnya Rp 18 ribu per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada cabai hijau. Jika biasanya dijual Rp 10 ribu per kilogram, sekarang cabai hijau dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang di pasar Petisah, Nur Cahaya mengatakan, kenaikan ini terjadi sejak beberapa hari terakhir. "Sudah hampir lima hari ini harga cabai naik drastis," kata Nur, Selasa (8/8).

Menurut Nur, kenaikan harga cabai tersebut dipengaruhi oleh aktivitas gunung Sinabung. Dalam beberapa waktu terakhir, gunung yang terletak di kabupaten Karo tersebut terus erupsi. Abu vulkaniknya pun menyelimuti lahan pertanian yang terletak di kabupaten ini. "Karena Sinabung ini sangat berpengaruh sekali dengan harga cabai. Banyak cabai yang rusak karena abu Sinabung," ujar dia.

Selain cabai merah dan hijau, kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit. Di pasar Petisah, saat ini, cabai rawit dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram.

"Semua harga cabai naik, terutama yang dari gunung. Untungnya ada cabai dari tempat lain yang masuk, seperti dari Langkat. Cabai itulah yang menutupi cabai dari gunung atau dari Karo," kata Nur.

Kenaikan harga cabai juga terjadi di pasar Bhakti. Di pasar ini, cabai merah yang sebelumnya dijual Rp 15-18 ribu per kilogram, sekarang dijual di harga Rp 20-22 ribu per kilogram. Untuk harga cabai hijau, mengalami kenaikan dari Rp 12-13 ribu menjadi Rp 21-22 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit di pasar ini dijual di harga Rp 25-26 ribu per kilogram.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

(QS. Al-Muddassir ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement